Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - PT Pindad Persero membukukan net profit atau laba bersih mencapai Rp 92 miliar. “Dari pendapatan Pindad di tahun 2017 yang mencapai Rp 92 miliar, Pindad mampu membayar dividen sebesar Rp 6,4 miliar,” kata Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose dalam siaran pers yang diterima Tempo dari Pindad, Senin, 7 Mei 2018.
Pindad mengklaim perolehan laba tahun 2017 itu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Abraham mengatakan kinerja perusahaan terus mengalami kenaikan. Pada 2016, misalnya, Pindad membukukan laba untuk semua lini produksinya menembus Rp 48 miliar.
Baca juga: PT Pindad Proyeksikan Laba Tahun Ini Rp 70 Miliar
Abraham mengatakan Pindad menargetkan perolehan laba tahun 2018 ini mencapai tiga digit. Dia berencana menggenjot lini produksi alutsista militer dan industri untuk mencapai target pendapatan tersebut.
Lini produksi industri Pindad saat ini menyumbang 30 persen pendapatan. Pindad berencana menggenjotnya tahun ini agar sumbangan porsinya meningkat menjadi 45 persen sampai 55 persen untuk meningkatkan pendapatan Pindad secara keseluruhan.
Laporan pendapatan Pindad telah diaudit dan disetujui dalam rapat umum pemegang saham pada Jumat, 4 Mei 2018. PT Pindad tergabung dalam BUMN klaster National Defence and Hightech Industry atau NDHI. RUPS perusahaan BUMN yang tergabung dalam klaster NDHI itu dipimpin Deputi Bidang Pertambangan Industri Strategis dan Media, Kementerian BUMN, Fajar Hary Sampurno.
Fajar mengatakan semua BUMN yang termasuk klaster NDHI tidak merugi sepanjang 2017. Dia mengklaim, kinerja BUMN dalam klaster NDHI sepanjang tahun ini lebih baik daripada tahun sebelumnya.
Selain Pindad, ada dua BUMN di klaster itu yang menyetor dividen kepada pemegang saham. Namun Fajar tidak merincinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini