Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

PLN Klaim Berhasil Turunkan Frekuensi Gangguan Listrik

PLN optimistis dapat terus mempertahankan tren positif dalam keandalan listrik, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

15 Februari 2025 | 09.53 WIB

Dua petugas PT PLN Persero Unit Pelaksanaan Pelayanan Pelanggan (UP3) Kendari memasang jaringan listrik baru yang sebelumnya rusak akibat tertimpa pohon di areal TPU Punggolaka, Kecamatan Mandonga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa, 7 Maret 2023. Pihak PT PLN Persero Kantor Cabang Kendari mencatat dampak badai angin yang menyebabkan 10 penyulang mengalami gangguan akibat pohon tumbang yang terdampak pada 84.079 pelanggan. ANTARA FOTO/Jojo
Perbesar
Dua petugas PT PLN Persero Unit Pelaksanaan Pelayanan Pelanggan (UP3) Kendari memasang jaringan listrik baru yang sebelumnya rusak akibat tertimpa pohon di areal TPU Punggolaka, Kecamatan Mandonga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa, 7 Maret 2023. Pihak PT PLN Persero Kantor Cabang Kendari mencatat dampak badai angin yang menyebabkan 10 penyulang mengalami gangguan akibat pohon tumbang yang terdampak pada 84.079 pelanggan. ANTARA FOTO/Jojo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mengklaim berhasil menurunkan frekuensi gangguan listrik pada 2024. PLN mencatat rata-rata durasi gangguan listrik dan frekuensi gangguan per pelanggan turun sepanjang tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan rata-rata durasi gangguan listrik per pelanggan turun dari 338,13 menit pada 2023 menjadi 320,24 menit pada 2024. "Selain itu, frekuensi gangguan juga turun dari 4,27 kali menjadi 3,23 kali per pelanggan per tahun," kata Darmawan melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 15 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Darmawan menyampaikan penurunan rata-rata durasi gangguan listrik dalam System Average Interruption Duration Index (SAIDI) adalah sebesar 5,29 persen. Sementara itu, frekuensi gangguan menurut System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) mengalami penurunan sebesar 24,32 persen.

Menurut Darmawan, menjaga keandalan listrik di Indonesia merupakan upaya yang tidak mudah. "Indonesia sebagai negara kepulauan yang begitu luas, memastikan keandalan listrik hingga ke pelosok negeri menjadi tantangan besar," ucap dia.

Ia mengklaim upaya digitalisasi PLN menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi turunnya frekuensi gangguan listrik pada 2024. Saat ini, kata dia, lini operasional PLN dari mulai pembangkit, transmisi, distribusi, hingga layanan pelanggan telah terintegrasi dalam sistem berbasis digital.

Ia berujar digitalisasi dapat mempermudah pengawasan agar pasokan listrik tetap stabil bagi masyarakat. "Keberhasilan ini merupakan hasil dari penerapan berbagai strategi, termasuk digitalisasi di semua lini ketenagalistrikan," ujar dia.

Salah satu contohnya, ujar dia, adalah melalui aplikasi PLN mobile. "Melalui aplikasi ini, pelanggan dapat dengan mudah melaporkan gangguan listrik dan mendapatkan layanan cepat dari petugas PLN," ucap dia.

Menurut dia, hingga lima tahun lalu keluhan soal keterlambatan penanganan masalah listrik masih sering PLN terima. "Kini, dengan PLN Mobile, pelanggan dapat melaporkan gangguan secara langsung, dan petugas kami di lapangan dapat merespons lebih cepat melalui sistem yang terintegrasi,” kata dia.

Ia berharap perusahaannya akan mampu kembali menurunkan rata-rata gangguan listrik tahun ini. "Dengan capaian ini, PLN optimistis dapat terus mempertahankan tren positif dalam keandalan listrik, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus