Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Banjir yang menerjang sebagian wilayah di Pulau Sumbawa pada 4 April 2023 mengakibatkan suplai kelistrikan di beberapa lokasi harus dipadamkan sementara oleh PLN untuk alasan keamanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebanyak 21.492 pelanggan yang berada di Pulau Sumbawa, yakni 5.817 pelanggan di Kabupaten. Sumbawa dan 15.675 pelanggan di Kota Bima terdampak padam akibat banjir yang terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua unit PLN yang terdampak, yakni PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumbawa dan PLN UP3 Bima bergerak cepat melakukan penormalan pasca banjir dengan melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan dan pemeriksaan di jaringan yang terdampak banjir.
PT PLN (Persero) hari ini mengumumkan sekitar 2.300 posko siaga kelistrikan dan 82.690 personel bertugas guna menjaga pasokan listrik aman dan andal selama perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Kesiagaan PLN ini tercermin melalui Apel Siaga Kelistrikan Ramadan dan Idul Fitri 1444 H yang digelar di Jakarta pada Rabu 5 April 2023.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan PLN memastikan kesiapan pasokan listrik untuk kelancaran periode Ramadan dan Idul Fitri 1444 H ini mulai dari sisi pembangkit, transmisi, personel hingga peralatan pendukung.
"Masyarakat Indonesia akan merayakan Idul Fitri, tidak boleh ada listrik yang mati, tidak boleh ada ibadah yang terganggu, tidak ada fasilitas umum yang boleh bermasalah listriknya,’’ katanya dikutip dari siaran pers Rabu, 5 April 2023.
Ketika semua merayakan lebaran di rumah, PLN juga lebaran tetapi ada di lapangan memastikan seluruh masyarakat Indonesia bisa aman, tentram dan bisa menjalankan ibadah dan kumpul keluarga yang hangat.
Selanjutnya: Kondisi pembangkit listrik diklaim aman
Menurutnya, untuk menjaga jaringan kelistrikan nasional selama periode lebaran, PLN memprediksi kelistrikan yang andal dengan daya mampu pasok sebesar 46,2 Gigawatt (GW), dengan beban puncak mencapai 29 GW. Terkait, pasokan energi primer, PLN menjamin dalam kondisi aman dengan ketersediaan pasokan energi rata-rata di atas 20 hari operasional (HOP).
"Kita buat sistem pasokan energi primer yang lebih kokoh. Tahun ini, kita sudah cek, setiap pembangkit kita HOP stok batubara di atas 20 hari operasi. Artinya, kondisi pembangkit kita sangat aman," ujar Darmawan.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB, Sudjarwo memastikan pasokan listrik senantiasa andal dan berkualitas sehingga dapat digunakan oleh pelanggan listrik PLN di NTB.
Masa siaga Ramadan berlangsung mulai awal bulan Ramadan sampai dengan Hari Raya Idul Fitri. Apel Siaga ini sebagai bentuk kesiapan seluruh personel, kesiapan peralatan, dan material cadang sebagai sarana pengamanan dan peningkatan keandalan pasokan listrik dalam mengawal momentum bulan Ramadan dan Idul Fitri 1444 H.
Djarwo mengatakan pihaknya telah menyiagakan 1.864 personel, terdiri dari 714 orang pegawai PLN dan 1.150 personil TAD dan mitra kerja selama Ramadan hingga Idul Fitri 1444 H. Personel PLN dilengkapi dengan 21 unit Genset Mobile, 23 Unit Gardu Bergerak (UGB), 20 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), 123 mobil yantek, dan 99 unit motor yang sudah dicek keamanan dan kesiapannya.
“Keandalan pasokan listrik harus tetap terjaga, untuk menjamin pelayanan terbaik sehingga kegiatan masyarakat dapat berjalan lancar, aman dan terkendali.” ucap Djarwo.
Diharapkan dengan pelaksanaan apel ini, menjadi momentum yang penting dalam menjalani bulan suci Ramadan dan menyambut Idul Fitri 1444 H. Tim Siaga PLN UIW NTB berkomitmen untuk bekerja dengan sebaik-baiknya sehingga dapat tetap menjaga keandalan pasokan energi listrik demi kepuasan pelanggan dan siaga dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pada saat-saat yang penting pada bulan Ramadan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.