Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Regional Jawa Madura dan Bali PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) Haryanto WS mengatakan pemulihan gardu listrik di daerah banjir di Jakarta menunggu situasi aman. Perseroan mencegah adanya korban tersetrum bila listrik dinyalakan di tengah situasi banjir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pemulihan sangat relatif, tergantung banjir. Penyalaan listrik ini tetap berproses demi keamanan masyarakat,” ujar Haryanto dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Sabtu, 20 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akibat hujan deras yang melanda Ibu Kota sejak Jumat petang hingga Sabtu, sebanyak 367 gardu terdampak banjir. Dari total gardu terdampak, 134 titik dipastikan telah menyala sedangkan 263 lainnya Jakarta tercatat masih padam hingga Sabtu sore pukul 16.00 WIB.
Haryanto mengatakan PLN akan berkoordinasi dengan RT dan RW di wilayah gardu untuk melaporkan situasi teraktual tentang kondisi banjir. Bila air sudah surut dan kondisi memungkinkan, PLN akan melakukan persiapan instalansi untuk menghidupkan gembali gardu-gardu listrik.
Meski ratusan gardu listrik terdampak banjir, Haryanto memastikan infrastruktur perusahaan setrum negara tersebut dalam kondisi aman. PLN, kata Haryanto, telah melakukan peninggian, termasuk gardu induk, pada semester kedua tahun lalu.
“Kalau tahun lalu gadrdu induk di Pulau Karang mengalami banjir, hari ini aman. Kami harap kondisi segera membaik,” tutur Haryanto.
General Manager PLN UD Jakarta Raya Doddy Pangaribuan mengatakan petugas PLN telah melakukan pengecekan terhadap tiang-tiang listrik, kabel menjuntai, dan kondisi gardu yang berpotensi menyebabkan warga tersetrum. Pengecekan dilakukan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta.
Doddyu mengatakan ada dua-tiga gardu listrik PLN yang saat ini belum dilakukan peninggian sehingga terendam banjir. “Untuk kasus ini begitu surut kami perlu waktu 2-3 jam pengecekan, setelah itu baru dinyalakan. Kami koordinasi dengan masyarakat setempat,” katanya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA