Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa hampir terbawanya seorang staf porter di pesawat Citilink di Bandara Juanda, Surabaya, dibenarkan Corporate Communication Departement Head Angkasa Pura I, Awaluddin.
Ia mengatakan, insiden tersebut terjadi saat pesawat Citilink QG 824 dengan tujuan Surabaya – Bandung akan lepas landas pada pukul 14.20 WIB. Pilot, yang mendapat laporan mengenai staf porter masih ada di dalam bagasi pesawat, akhirnya memutuskan kembali ke apron untuk mengecek kondisi kesiapan penerbangan kembali.
Baca: Andalkan 50 A320, Citilink Bidik Rute Indonesia Timur dan ASEAN
“Kronologisnya yang saya dapatkan, itu terjadi pada 29 Oktober 2017,” ujar Awaluddin saat dihubungi Tempo, Senin, 30 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia menjelaskan pada saat kejadian, petugas maskapai Citilink sudah melakukan pemeriksaan sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP), mulai dari mengecek ulang penumpang hingga pengecekan ulang bagasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adapun saat ditanya mengenai sanksi yang mungkin diterima karena kelalaian tersebut, Awaluddin menjawab pihaknya belum bisa memastikan karena masih menunggu hasil investigasi.
“Tapi nanti yang memberikan sanksi itu regulator (Direktorat Jenderal Perhubungan Udara), bukan dari Angkasa Pura I,” ujarnya.
Namun ia menyayangkan hal tersebut dapat terjadi. Terlebih insiden ini cukup membahayakan keamanan penumpang dan staf porter itu sendiri. Saat ini ia mengaku masih menunggu evaluasi yang nantinya akan diberikan oleh Kemenhub untuk insiden tersebut.
Menurut Awaluddin, kejadian ini awalnya disebabkan lima penumpang yang terlambat saat pesawat sedang boarding. Kelimanya sudah melakukan proses check in sehingga pihak maskapai harus melakukan pemeriksaan ulang termasuk memeriksa barang di bagasi penumpang. Hal ini merupakan standar operasional yang harus dipenuhi, yakni menurunkan barang penumpang yang tidak jadi naik dalam penerbangan.
Saat itu tiga orang penumpang yang telat akhirnya datang, sehingga petugas porter harus masuk kembali ke dalam bagasi pesawat untuk menurunkan barang bawaan dua penumpang yang tidak jadi naik. Di saat itu pintu kompartemen harus ditutup karena kondisi pesawat sudah siap untuk push back. Porter yang masih berada di bagasi terkunci dan hampir ikut terbawa dalam penerbangan.
Beruntung sebelum lepas landas, Pilot mendapat kabar mengenai terbawanya salah satu staf tersebut dan segera kembali menuju apron untuk mengecek ulang keadaan.
Saat pesawat Citilink itu sudah sampai di apron, petugas darat segera melakukan pemeriksaan dan menemukan porter yang ikut terbawa di kompartemen bagasi. Setelah itu, petugas membawa porter ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Juanda.