Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke Amerika Serikat mulai Minggu, 10 November 2024. Sejumlah agenda antara lain bertemu dengan Presiden Joe Biden dan bertemu pengusaha AS dan warga Indonesia di sana. Rencana bertemu presiden terpilih Donald Trump tampaknya tidak bisa dilaksanakan, diganti dengan obrolan melalui telepon.
Pada hari kedua lawatannya, Senin, ia bertemu dengan anggota The United States Indonesia Society (USINDO) di Washington, DC. Ia antara lain menjanjikan bisnis yang bersih dan bebas korupsi pada mereka.
Presiden Prabowo menegaskan sikapnya terhadap isu korupsi yang disebutnya sebagai “kanker” bagi perekonomian. Ia menekankan bahwa tidak ada toleransi terhadap korupsi di semua tingkatan.
“Beliau bahkan menyampaikan kalau ada yang korupsi atau yang membuat problem, misalnya, silakan kontak langsung ke beliau dan ini suatu message yang sangat positif, sangat clear, dan respons mereka sangat meng-appreciate, very straight forward ke penjelasan dari Bapak Presiden Prabowo hari ini,” kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani yang mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan itu.
Dalam pertemuan tersebut, isu energi terbarukan juga mendapat perhatian khusus. Beberapa perusahaan energi besar bahkan menyampaikan ketertarikannya untuk berinvestasi dalam teknologi penangkapan karbon dan geotermal guna mendukung target net zero emission Indonesia.
"Dan yang paling penting akan mengurangi birokrasi yang berbelit sehingga investasi yang masuk ke Indonesia juga membawa kebaikan untuk seluruh rakyat Indonesia," ucap Rosan.
Wakil Duta Besar AS yang juga menjabat sebagai penasihat USINDO, Ted Osius, menyampaikan apresiasinya terhadap keterbukaan dan sikap pro-bisnis yang diusung Presiden Prabowo.
"Kami sangat gembira karena kami memiliki presiden yang sangat pro-bisnis di Indonesia, yang sangat menyambut kami dan menyampaikan dengan sangat jelas dalam diskusi ini bagaimana dia akan menyambut baik bisnis AS dan bisnis dari negara lain," tutur Ted Osius.
Osius berjanji akan mengajak sejumlah pemimpin bisnis Amerika ke Indonesia pada awal Desember mendatang.
Prabowo Gembira
"Saya sangat gembira, pertemuan-pertemuan tadi dengan perusahaan-perusahaan terbesar di Amerika dan di dunia. Amerika sangat terlibat di perekonomian Indonesia, dalam pembangunan Indonesia. Sudah lama mereka di Indonesia,” kata Prabowo usai pertemuan itu seperti dikutip ANTARA.
USINDO adalah organisasi nonpemerintahan yang didirikan untuk meningkatkan pemahaman AS tentang Indonesia, pengertian Indonesia tentang AS, dan memperkuat hubungan di antara kedua negara dan penduduknya.
Pertemuan yang digelar pada pukul 16:00 waktu setempat ini berlangsung secara santai dengan dihadiri oleh 25 pihak, termasuk beberapa pimpinan perusahaan besar AS seperti Freeport Mcmoran, S&P Global, Boeing, BP America, Exxonmobil, Citi dan Caterpillar.
Presiden Prabowo pun mendorong perusahaan-perusahaan besar di AS tersebut agar terus berinvestasi dan turut serta dalam pembangunan Indonesia.
“Mereka terus percaya pada Indonesia, dengan ekonomi Indonesia dan saya juga dorong mereka untuk terus melakukan investasi, ikut serta dalam rencana pembangunan kita," kata Prabowo.
Prabowo menekankan investasi yang memperhatikan kebermanfaatan usaha bagi lingkungan, masyarakat, dan pemerintah (environmental, social, and governance/ESG) kepada para pengusaha Amerika Serikatyang kini berinvestasi di Indonesia.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani yang mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan itu, mengatakan, Presiden menyampaikan bahwa prioritas Indonesia adalah food security dan juga energi, kemudian downstreaming, dan makan bergizi gratis.
Turut hadir mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, serta KUAI KBRI Washington DC Ida Bagus Made Bimantara.
Disambut WNI di Washington DC
Puluhan orang Indonesia menyambut kedatangan Presiden Prabowo di depan hotel tempat ia bermalam. Di tengah dinginnya cuaca, semangat warga Indonesia di Amerika Serikat tampak menghangatkan suasana, demikian ditulis laman resmi kepresidenan, Presidengri.go.id.
Diana, seorang diaspora asal New York, bahkan telah berangkat sejak pukul 4 pagi. “Dari pagi kita udah start datang ke sini, naik bus sempat telat jadi harus double bus lagi ganti lagi tapi nggak apa-apa demi ketemu Presiden. Saya sampai menangis, terharu banget perjuangan kita alhamdulillah Pak Prabowo jadi presiden. We love you, Pak,” ujar Diana.
Vanesa Angela dan sepupunya, Jay, juga menyampaikan kebahagiaan mereka dapat bertemu langsung dengan Prabowo. “Nervous, tapi senang. Orangnya baik, biasa lihat di foto dan TV, ternyata aslinya persis. Sepupuku Jay tadi bahkan dicium dan ditanya namanya siapa. Baik banget,” kata Angela.
Sementara itu, Fauzan, seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Amerika Serikat, berharap kunjungan ini dapat membawa manfaat bagi hubungan bilateral kedua negara. Fauzan berharap pertemuan Presiden Prabowo dengan Joe Biden dan sejumlah pejabat di Amerika Serikat dapat memperkuat hubungan di berbagai bidang, seperti ekonomi, keamanan, dan edukasi.
“Tadi sangat-sangat senang kita sebagai diaspora bisa ketemu Pak Presiden di negara tempat kita studi. Apalagi hubungan Indonesia dengan Amerika, kita juga belajar banyak di kampus dan harapannya kedua negara ini dengan kunjungan Pak Prabowo akan semakin lebih meningkat,” ucap Fauzan.
Memes Wisoko, anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP), mengaku bangga dapat bertemu dan bersalaman langsung dengan Presiden.
Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
PIlihan Editor Penyebab Susu Boyolali Tak Terserap: Harga Global Turun sampai Impor dari Australia dan Selandia Baru Bebas Bea Masuk
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini