Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Prabowo Percepat Hilirisasi, Pemerintah akan Bangun Kilang Minyak Berkapasitas 1 Juta Barel per Hari

Menteri Bahlil menyatakan beberapa daerah yang dibidik sebagai lokasi kilang minyak baru itu tersebar di Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua.

11 Maret 2025 | 12.15 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat ditemui di kantornya, Jumat, 21 Februari 2025. TEMPO/Dani Aswara.
Perbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat ditemui di kantornya, Jumat, 21 Februari 2025. TEMPO/Dani Aswara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana membangun kilang minyak berkapasitas satu juta barel per hari. Hal ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia usai rapat di Istana Merdeka, Jakarta, Senin malam, 10 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahlil menjelaskan pembangunan kilang minyak ini untuk mempercepat hilirisasi sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto. Dengan demikian, ada perubahan rencana dari semula membangun kilang dengan kapasitas 500.000 barrel per hari, kini ditingkatkan menjadi 1 juta barel per hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Akan kita lakukan di beberapa tempat, baik di Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku-Papua sehingga terjadi pemerataan," ujar Bahlil usai rapat.

Selain itu, pemerintah juga akan membangun fasilitas penyimpanan (storage) dengan kapasitas 1 juta barel per hari. Sedangkan dalam sektor energi, pemerintah juga mendorong pengembangan dimethyl ether (DME) sebagai substitusi LPG, serta memperluas hilirisasi di sektor perikanan, perkebunan, dan kehutanan.

"Khusus untuk mineral batu bara, selain bauksit, kita juga akan mendorong persoalan nikel dan timah. Satu lagi, kita akan membangun solar panel dan pasir kuarsa yang akan kita tarik menjadi bagian dari mineral kritikal, karena ini menjadi potensi keunggulan komparatif bagi bangsa kita," ujar Ketua Umum Partai Golkar ini.

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menambahkan, pemerintah terus mendorong investasi dalam proyek hilirisasi yang telah matang. Pemerintah juga terbuka bagi investor asing maupun dunia usaha nasional untuk berinvestasi di proyek-proyek yang sudah siap dijalankan.

"Pada intinya kita akan evaluasi secara independen dan kemudian kita lihat dari semua aspek, tentunya dari aspek return-nya berapa, keuntungannya berapa, dari aspek penurunan impor terutama, baik itu impor yang berhubungan dengan energi, dan juga yang terakhir adalah penciptaan lapangan pekerjaan," kata Rosan.

Selain berorientasi pada keuntungan ekonomi, proyek hilirisasi ini juga diarahkan agar sejalan dengan target pemerintah mencapai net zero emission pada 2060.

"Tentunya ini juga sesuai dengan industrialisasi yang ingin kita capai sehingga proyek-proyek ini menjadi proyek yang berkelanjutan dan pada saat yang sama, emisinya menjadi lebih baik," kata Rosan.

Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus