Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden China Xi Jinping dikabarkan akan terjun langsung memantau uji dinamis Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB) pada November 2022, seusai kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Xi Jinping bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi direncanakan meninjau proyek KCJB dengan menaiki kereta inspeksi atau Comprehensive Inspection Train (CIT).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kehadiran Xi Jinping berkaitan dengan adanya kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan China dalam pembangunan KCJB. Berikut profil Xi Jinping
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) jelang kunjungan Jokowi bersama Xi Jinping pada November 2022 mendatang saat berlangsungnya KTT G20. Kedua presiden direncanakan akan meninjau proyek KCJB dengan menaiki kereta inspeksi.
“Suatu kebanggaan bahwa Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kereta cepat,” ujar Budi Karya lewat keterangan tertulis pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Profil Xi Jinping
Mengutip Britannica, Xi Jinping lahir di Beijing, China pada 15 Juni 1953. Ia merupakan putra dari seorang elite Partai Komunis China, Xi Zhongxun yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri China. Xi Zhongxun juga diketahui memiliki kedekatan dengan pendiri komunis China, Mao Tse-tung.
Meski merupakan anak seorang petinggi komunis, perjalanan pria lulusan teknik kimia Universitas Tsinghua ini nyatanya tidak semudah itu. Mencuatnya gerakan revolusi kebudayaan China pada medio 1960-an membuat ayahnya harus lengser dari jabatannya karena dicap sebagai pengkhianat.
Ketika itu, Xi Jinping dikirim ke sebuah desa pertanian bernama Liangjiahe untuk bekerja selama enam tahun. Disana mengembangkan hubungan baik dengan kaum tani setempat.
Pada 1974, Xi Jinping berhasil masuk menjadi anggota Partai Komunis China (PKC) dan menjabat sebagai sekretaris partai lokal di Hebei. Kariernya semakin berkembang dengan mengisi berbagai posisi seperti Wakil Wali Kota Fujian, penjabat Gubernur dan sekretaris PKC Zhejiang, ketua partai PKC Shanghai, Gubernur Fujian, hingga ke lembaga pembuat keputusan tertinggi, Komite Tetap Politbitro.
Pada November 2012, selama kongres partai ke-18 PKC, Xi Jinpingkembali terpilih menjadi komite tetap Biro Politik menggantikan Hu sebagai sekretaris jenderal partai. Saat itu Hu juga menyerahkan kursi Komisi Militer Pusat (CMC) kepada Xi Jinping. Akhirnya pada 14 Maret 2013, ia terpilih sebagai Presiden China berdasarkan hasil Kongres Rakyat Nasional.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga: Persiapan Kunjugan Jokowi dan Xi Jinping, Kemenhub Tinjau Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.