Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Produk Tenun Desa Wedani Gresik Berhasil Tembus Pasar Afrika

Desa Wedani di Kecamatan Cerme, Gresik menjadi sentra produksi kain tenun di Jawa Timur.

14 September 2023 | 16.13 WIB

Kain tenun produksi UMKM di Desa Wedani, Gresik yang sudah diekspor hingga Ethiopia dipamerkan di Balai Desa Wedani pada Rabu, 13 September 2023. TEMPO/Ami
Perbesar
Kain tenun produksi UMKM di Desa Wedani, Gresik yang sudah diekspor hingga Ethiopia dipamerkan di Balai Desa Wedani pada Rabu, 13 September 2023. TEMPO/Ami

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Desa Wedani di Kecamatan Cerme, Gresik menjadi sentra produksi kain tenun di Jawa Timur. Sebanyak 95 persen penduduk Desa Wedani diketahui merupakan perajin dan penenun kain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak ditetapkan sebagai Desa Devisa sejak 2021 silam, Desa Wedani terus didorong untuk mampu meningkatkan ekspansi produknya hingga ke pasar global.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dengan 60 perajin dan 1.500 tenaga kerja, kapasitas produksi setiap perajin mampu menghasilkan 200 lembar kain tenun. Dari kain tenun dibuat menjadi sarung tenun dan mulai berkembang varian produk berupa tas dan pakaian.

Demi meningkatkan kesejahteraan para pengrajin, kemudian dibentuklah Koperasi Giri Nata yang kemudian menjadi wadah kegiatan sekaligus mengatasi permasalahan yang dialami oleh para perajin. 

Kini, hasil tenun Desa Wedani berhasil diekspor ke Dubai, Jeddah, Uni Emirat Arab, Brunei Darussalam, dan Ethiopia. 

“Warga di Afrika menggemari kain wedani karena ada kesamaan corak dengan kekhasan yang mereka miliki,” kata Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa, Nirwala Dwi Heryanto saat ditemui di Desa Wedani pada Rabu, 13 September 2023.

Menurutnya, keberhasilan ekspor Desa Wedani perlu dikembangkan dengan cara berkolaborasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Pemerintah Kabupaten Gresik dan asosiasi UMKM.

Sementara itu, Pembina Koperasi Giri Nata Mas Ariyatin menyebut, pihaknya sangat berharap agar produk hasil para perajin kain tenun di Desa Wedani ini dapat semakin mendunia. “Butuh uluran tangan dari semua pihak yang memiliki kebijakan untuk memberikan buyer yang valid atau jaringan luar negeri yang bisa kita akses untuk melakukan ekspor,” katanya Ariyatin.

Selain itu, Ariyatin juga menyebut hingga saat ini kendala yang masih dialami oleh para perajin adalah mengenai bahan baku yang masih impor. “Maka dari itu mohon lebih diperhatikan lagi kami UKM Tenun Wedani susah payah melestarikan budaya yang sudah ada saat ini,” ujarnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus