Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Produsen tahu-tempe meneken MoU pembelian kedelai lokal dengan petani.
Petani dan pedagang bisa menerima harga jual kedelai lokal Rp 8.000 per kilogram.
Kementerian Pertanian akan mempercepat budi daya kedelai.
JAKARTA – Pedagang dan produsen tahu-tempe bersepakat membeli kedelai lokal sebagai bahan baku, kemarin, setelah harga kedelai impor meroket. Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifudin, mengatakan hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada kedelai impor, sekaligus mendorong petani agar mau menanam kedelai.
Menurut Syarifudin, kesepakatan itu tertuang dalam nota kesepahaman (MoU). "Mengenai lokasi mana saja (sentra produksi) dan harga beli (kedelai) masih belum selesai dibahas. Pada prinsipnya, kami siap membeli kedelai lokal agar tidak terjadi kelangkaan," ujar dia kepada Tempo, kemarin.
Menurut Syarifudin, selama ini produsen tahu-tempe membeli kedelai lokal dengan harga Rp 5.500-6.500 per kilogram. Dampaknya, petani hanya mendapat margin kecil, sehingga tak menanam kedelai. Harganya jauh berbeda dengan kedelai impor yang mencapai Rp 9.000 per kilogram. Dia yakin petani dan pedagang bisa menerima kedelai lokal jika dijual seharga Rp 8.000 per kilogram.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo