Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dirinya menyukai salah satu makanan cepat saji dari Amerika Serikat, yakni Burger King. Hal ini disampaikan Prabowo dalam acara Dialog Capres bersama Kadin di Jakarta pada Jumat, 12 Januari 2024. Pernyataan Prabowo yang menyukai Burger King tersebut untuk menegaskan bahwa dia tidak anti barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saudara-saudara, saya bukan anti barat. Aku suka, aku suka makan Burger King, aku suka,” ucap Prabowo dalam acara tersebut, Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prabowo kemudian mengatakan bahwa permasalahan utama yang terjadi adalah karena barat tidak mencintai Indonesia. Bahkan, mereka cenderung tidak peduli dengan Indonesia. Dia lantas mencontohkan perubahan peran Badan Urusan Logistik alias Bulog. Menurutnya, perubahan peran Bulog dipengaruhi oleh Dana Moneter Internasional (IMF).
“Pengelolaan yang sudah baik di zaman Pak Harto, kenapa dibongkar? Yang bener waktu itu Bulog melakukan suatu operasi pengendalian, kalau harga untuk petani kurang baik bisa dikendalikan, tapi konsumen di kota juga dijaga. Tapi waktu itu kita menyerah kepada IMF,” ungkap Prabowo.
Lantas, apa sebenarnya Burger King itu? Berikut rangkuman informasi mengenai profil Burger King yang menunya disukai Prabowo.
Profil Burger King
Melansir dari situs Britannica, Burger King adalah salah satu merek perusahaan restoran yang mengkhususkan diri pada makanan cepat saji yang dipanggang, khususnya hamburger. Ini merupakan jaringan atau waralaba hamburger terbesar kedua di Amerika Serikat setelah McDonald's.
Burger King juga merupakan salah satu merek paling sukses dalam sejarah makanan cepat saji. Pada awal abad ke-21, Burger King mengaku memiliki sekitar 14 ribu toko cabang di hampir 100 negara di dunia. Adapun kantor pusatnya berlokasi di Miami, Florida.
Menurut laman resmi perusahaan, Burger King mulai berdiri pada 1954 dan dipimpin oleh James W. McLamore dan David Edgerton di Miami. Namun, sumber lain mengatakan bahwa Burger King kembali ke Insta-Burger King, sebuah usaha yang didirikan oleh Keith Kramer dan Matthew Burns pada 1953 di Jacksonville, Florida.
McLamore dan Edgerton kemudian menjual waralaba pertama mereka pada tahun 1959, dan Burger King menjadi jaringan makanan nasional. Perusahaan ini berekspansi ke luar Amerika Serikat pada tahun 1963 dengan membuka toko di Puerto Rico .
Merasa tertinggal dari McDonald’s dalam hal penjualan dan profitabilitas, Burger King kemudian mengalami banyak perubahan kepemilikan dan tata kelola perusahaan. Bahkan pada 1967, Burger King dijual ke ke Perusahaan Pillsbury yang kemudian mendatangkan Donald N. Smith, mantan eksekutif McDonald’s. Revitalisasi perusahaan pun dilakukan dengan memperluas menu dan memperketat kontrol terhadap pewaralaba.
Pillsbury kemudian diakuisisi oleh Diageo PLC pada 1997. Mereka lalu menjual Burger King kepada konsorsium pemodal ekuitas swasta pada 2002, yakni Grup Texas Pacific, Bain Capital, dan Goldman Sachs Capital Partners.
Kepemilikan perusahaan kembali berubah ketika 3G Capital mengambil alih Burger King pada 2010. Mereka pun berhasil membuat Burger King go public pada 2012. Untuk memperluas jangkauan, Burger King Worldwide bergabung dengan jaringan donat dan makanan cepat saji lain, yakni Kanada Tim Hortons pada 2014. Untuk mengelola kerja sama ini, dibentuklah Restaurant Brands International.
Menu andalan Burger King adalah Whopper yang telah diperkenalkan sejak 1957 silam. Perusahaan makanan cepat ini juga mengambil langkah baru dengan menambahkan hot dog ke dalam menunya pada 2016 silam.
Melansir dari laman resmi bkdelivery.co.id, Burger King mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 2007. Saat ini, restoran telah memiliki lebih dari 170 gerai cabang yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air.
Burger King berkomitmen pada bahan-bahan premium, resep khas, dan pengalaman bersantap yang ramah keluarga. Hal inilah yang menggambarkan kesuksesan perusahaan selama lebih dari 50 tahun.
RADEN PUTRI | AMELIA RAHIMA SARI