Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Profil Handojo Santosa, Direktur Utama Japfa yang Dimakamkan Hari Ini 1 Oktober 2022

Direktur Utama Japfa Handojo Santosa meninggal, dan hari ini dimakamkan di Sentosa Memorial Garden. Ini profil bos Japfa.

1 Oktober 2022 | 17.20 WIB

Handojo Santosa, bos Japfa. Foto: JCI
Perbesar
Handojo Santosa, bos Japfa. Foto: JCI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Bbos besar Japfa, Handojo Santosa meninggal. Kabar duka itu disampaikan langsung oleh sekretaris perusahaan Japfa Indonesia, Maya Pradjono pada 25 September 2022. Handojo Santosa yang meninggal di usia 58 tahun ini, jenazahnya akan dimakamkan di Japfa The Learning Center (JTLC), Cikopo Selatan, Pasir Muncang, Megamendung, Bogor, hari ini 1 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pada Sabtu ini, 1 Oktober 2022, jenazah Direktur Utama Japfa Handojo Santosa dilepaskan pukul 07.30-08.30 di JTLC. Sementara itu, pemakaman dilakukan di hari yang sama dengan pelepasan, tetapi waktunya berbeda, yaitu pukul 11.00-13.00 di Sentosa Memorial Garden. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Profil Handojo Santosa Direktur Utama Japfa

Handojo Santosa yang memiliki nama lain Kang Kiem Han merupakan kelahiran Surabaya, Jawa Timur pada 1964. Ia berhasil lulus dari pendidikan tinggi di Bachelor of Arts/Sains, Pepperdine University, California. Selama pernikahannya, ia dikaruniai empat orang anak. 

Handojo lahir dari kedua orang tua yang bernama Ferry Teguh Santosa dan Carla Widjaja Santosa. Mendiang ayahnya, telah mendirikan grup Ometra yang beragam di Indonesia pada 1959. Ironisnya, grup ini terpaksa harus gulung tikar karena terjadi krisis keuangan pada 1997. 

Namun, ketika sang ayah dilanda kebangkrutan. Pada 1997, Handojo Santosa yang merupakan warga negara dan berdomisili di Singapura ini diangkat menjadi Direktur Utama Japfa sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Saat terjadi krisis keuangan, Handojo yang fokus pada Japfa Comfeed berhasil bertahan melalui krisis tersebut. 

Mengutip dari laman resmi japfacomfeed.co.id, Pt Japfa Comfeed Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan agri-food terbesar dan terkemuka di tanah air sejak 1975. Perusahaan ini bergerak di bidang pembibitan ternak, produksi pakan, dan pengolahan hasil peternakan.

Handojo Santosa bergabung dengan perusahaan ini sejak 1986 sebagai manajer Divisi Minyak Nabati di Tanjung Perak, Surabaya yang bertanggung jawab atas kegiatan operasional harian divisi ini. Pada 1989-1997, ia diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur Japfa, sebelum akhirnya menjadi Direktur Utama sampai sekarang. Handojo Santosa ketika menjadi Direktur Utama memiliki tanggung jawab untuk memimpin seluruh kegiatan strategis dan operasional Japfa. 

Lalu, pada 2014, Handojo Santosa mencatatkan saham Japfa di Singapura sehingga membuat Japfa Comfeed Indonesia sebagai anak perusahaan. Handojo Santosa menjadi pemilik mayoritas Japfa yang berpusat di Singapura. Di Indonesia, perusahaan ini menjual produk susu dengan merek Greenfields. Hal ini membuat perusahaan ekuitas swasta KKR memiliki 10 persen saham di Japfa Comfeed. 

Kemudian, pada Juli 2020, Japfa berhasil menjual 25 persen saham di unit produk susu China AustAsia Investments senilai 254 dolar Amerika Serikat kepada raksasa susu Jepang, yaitu Meiji. Alhasil, ini berdampak juga pada kekayaan Handojo Santosa, yaitu sebanyak 735 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 11 triliun pada 2020 sehingga membuat Direktur Utama Japfa ini menjadi orang terkaya ke-38 di Indonesia.

RACHEL FARAHDIBA R

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus