Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid melantik Rudi Sutanto sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Strategi Komunikasi di Jakarta Pusat pada Senin, 13 Januari 2024. Penujukannya tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 8 tahun 2025 tentang Staf Khusus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya percaya bahwa saudara-saudari akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan," ucap Meutya Hafid sesaat sebelum mengambil sumpah para pejabat baru, di lapangan Anantakupa, Jakarta Pusat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penunjukannya sebagai staf khusus mengundang perhatian warganet lantaran jejak digitalnya yang sukup kontroversi. Rudi Sutanto atau lebih dikenal dengan Rudi Valinka diduga merupakan buzzer atau pendengung pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Rudi ditenggarai mempunyai akun Twitter dengan nama Kurawa.
Kepada awak media, Meutya Hafid mengaku tidak mengetahui soal keterkaitan Rudi Susanto dengan Rudi Valinka. “Saya enggak tahu ya. Rudi Sutanto yang saya kenal ya Rudi Sutanto. Jadi saya tidak mau berspekulasi mengenai siapa Rudi Sutanto,” kata Meutya saat ditemui di Istana Kepresidenan usai rapat dengan Presiden Prabowo Subianto, Senin, 13 Januari 2025.
Meutya menekankan Rudi diterima berdasarkan curriculum vitae yang diterimanya. Ia mengatakan dalam CV, Rudi menyebutkan dirinya sebagai ahli strategi komunikasi.
Profil Rudi Susanto
Rudi Susanto atau Rudi Valinka adalah pegiat media sosial yang namanya cukup dikenal di platform X atau Twitter dengan akun bernama @kurawa. Namanya semakin terkenal usai sering mengcuit soal Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur di Ibu Kota Jakarta.
Pada 2016, Rudi juga pernah menulis buku yang mengisahkan perjalanan hidup dan politik Ahok. Buku yang diberi judul 'A Man Called #Ahok' itu merupakan kompilasi serangkaian tweet populer unggahan akun @kurawa. Pada 2018, rumah produksi The United Team of Art mengadaptasi buku tersebut menjadi film dengan judul yang sama.
Dalam catatan Tempo lainnya, Rudi pernah terlibat beberapa perseteruan akibat unggahannya. Salah satunya pada 2020, Rudi berkonflik dengan sejumlah media massa. Kala itu pemilik akun Twitter @kurawa mengunggah empat tangkapan layar berita dari kompas.com, detik.com, liputan6.com, dan kumparan.com.
Tiga media online tersebut memuat berita tentang warga Jakarta meneriaki Anies dengan sebutan gubernur rasa presiden ketika kerja bakti di Kelurahan Makasar, Jakarta Timur, pada hari itu. "Diketawain sama orang advertising media neh, Gabener briefing beritanya serupa gini: Jorok banget caranya guyur ratusan juta beli berita di semua media online kagak mutu gini," seperti dikutip dari cuitan @kurawa 5 Januari 2020, sekitar pukul 12.15 WIB.
Dalam penelusuran lain, di akun media sosial Instagram dengan akun @tetapkurawa, Rudi tampak beberapa kali hadir di acara-acara Kepresidenan. Seperti dalam unggahannya pada 17 November 2022, ia terlihat hadir di acara KTT G20 di Bali.
Kemudian, pada 18 September 2023, Rudi menunjukkan kebersamaannya dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan sejumlah pejabat Kementerian Keuangan. Dalam postingannya, ia menyebutkan sedang berdiskusi soal pandangan publik terhadap Kementerian Keuangan.
Eka Yudha Saputra dan Andi Adam Faturahman berkontribusi dalam artikel penulisan artikel ini.