Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rudi Sutanto alias Rudi Valinka dilantik sebagai Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital di bidang Strategis Komunikasi pada Senin, 13 Januari 2025. Rudi dikenal sebagai pendengung pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan ditengarai mempunyai akun Twitter dengan nama Kurawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan aturannya, setiap calon staf khusus menteri yang diajukan perlu mendapatkan persetujuan presiden. Mekanismenya, menteri mengusulkan calon staf khusus menteri untuk mendapatkan persetujuan presiden melalui Menteri Sekretaris Negera. Hal itu diatur dalam pasal 69 Peraturan Presiden Nomor 140 Tahun 2024 tentang Organisasi Kementerian Negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menanggapi hal itu, Kepala Staf Kepresidenan Anto Mukti atau AM Putranto mengatakan, keputusan rekrutmen ada di masing-masing institusi. Dia mencontohkan, Kantor Staf Presiden yang juga merekrut personel secara mandiri.
“Kami di KSP, saya rekrutmen personel tersendiri. Khusus di Sekretariat Negara sendiri. Jadi, Rudi Susanto itu keputusan ada di mereka,” kata Anto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025.
Meski begitu, mantan Asisten Khusus Matra Darat Bidang Alutsista Menteri Pertahanan era Prabowo Subianto ini mengatakan, setiap pejabat yang akan dilantik wajib dilaporkan. “Iya (wajib dilaporkan). Tidak bisa dlantik sembarangan,” kata Anto.
Ditanya apakah Istana mengetahui nama Rudi Sutanto, Anto tidak mau menjawab. “Coba ditanyakan ke Pak Rudi,” kata Anto.
Menteri Komunikasi dan Digital atau Komdigi Meutya Hafid sebelumnya melantik 21 pimpinan tinggi madya dan pimpinan tinggi pratama, serta staf khusus yang akan membantunya pada Senin, 13 Januari 2025. Salah satunya Rudi Valinka.
Dua sumber Tempo yang merupakan pendengung mengatakan Rudi Valinka merupakan pendengung. Rudi Valinka selama ini dikenal sebagai pendengung kontroversial. Pada bio X miliknya, akun @kurawa tercatat bergabung ke Twitter sejak Juni 2009. Pengikutnya hingga 15 Januari 2025 pukul 12.30 WIB tercatat berjumlah sekitar 454 ribu pengikut.
Meutya mengaku tidak mengetahui latar belakang Rudi Valinka yang merupakan pendengung pada era pemerintahan Presiden Jokowi. "Saya enggak tahu, saya juga enggak terlalu main Twitter," kata Meutya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 13 Januari 2025.
Meutya menyatakan penunjukan Rudi Sutanto sebagai Staf Khusus Menteri di Komdigi berdasarkan pada pertimbangan keahliannya. Dia menjelaskan bahwa berdasarkan curriculum vitae, Rudi memiliki keahlian di bidang strategi komunikasi. “Karena expertise di bidang komunikasi. Kan tadi saya sudah jelaskan teman-teman,” ujarnya.
Menurut dokumen CV diduga milik Rudi Valinka yang diterima Tempo, Rudi tercatat sebagai alumni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) Jakarta pada 1998 dengan jurusan Akuntansi. Tempo mencoba melakukan konfirmasi kepada pihak STEI Jakarta. Namun hingga berita ini diterbitkan, kampus tersebut belum memberikan jawaban.
Tempo sudah mencoba menghubungi Meutya Hafid selaku Menteri Komdigi untuk mengkonfirmasi apakah dokumen CV ini yang dijadikan sebagai rujukan untuk mengangkat Rudi Valinka sebagai Staf Khusus Menteri. Namun, hingga berita ini ditulis, Meutya Hafid belum memberikan tanggapan.
Selain itu, Tempo juga berupaya mengkonfirmasi kepada Rudi baik melalui WhatsApp, Instagram, X, dan email. Namun hingga berita ini ditulis, Rudi juga tidak merespons.
Sementara itu, Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria mengatakan Rudi ditunjuk menjadi staf khusus bidang strategi komunikasi sesuai dengan latar belakang keahliannya. Nantinya, Rudi akan memimpin para pegawai Komdigi dalam mengelola media sosial.
Dan keterampilan untuk berkomunikasi di sosial media ini butuh tenaga-tenaga yang cakep. Salah satunya Pak Rudi Sutanto," ucap Nezar saat ditemui usai menjadi pembicara dalam forum Semangat Awal Tahun di Jakarta Selatan, pada Rabu, 15 Januari 2025.
Nezar menegaskan bahwa Rudi dipilih secara profesional berdasarkan curriculum vitae yang diterima Komdigi. Rudi dinilai telah memenuhi kriteria yang dibutuhkan.
"Kami lebih melihat kepada CV gitu ya. Kami memberikan perhatian terhadap skill yang dia miliki," kata Nezar.
Saat ditanya soal latar belakang Rudi sebagai pendengung, sambil tersenyum Nezar mengatakan bahwa saat ini Rudi telah meniti karir barunya sebagai staf khusus menteri. Ia memastikan bahwa Rudi akan menjalankan Astacita sesuai dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto.
"Lalu kemudian dia akan menjauhi semua praktek-praktek negatif ya, termasuk misalnya judi online, dan semua kegiatan-kegiatan yang kira-kira merusak nama baik," ujar Nezar.
Nezar juga mengatakan penunjukan Rudi sebagai staf khusus sudah melalui evaluasi dan backgorund check oleh Presiden Prabowo dan sejumlah pejabat di Kementerian Komdigi.
Dede Leni dan M. Rizki Yusrial berkontribusi dalam tulisan ini.
Pilihan Editor: Depok Siapkan 38 Puskesmas untuk Program Cek Kesehatan Gratis