Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke mengkonfirmasi penembakan maskapai Wings Air PK-WJT yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Insiden ini terjadi di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Sabtu, 17 Februari 2024 pukul 04.17 UTC. Terdapat satu orang penumpang yang mengalami luka ringan dikarenakan terkena serpihan cabin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep K. Samapta menyebut telah melakukan penyisiran bersama pihak Satgas, TNI, dan kepolisian setempat. "Kami akan menyiapkan edaran kewaspadaan, dan akan melakukan posko monitoring secara intensif,” ujar Asep dalam keterangan resmi yang dikutip pada Sabtu, 17 Februari 2024.
Asep menjelaskan berdasarkan laporan kronologi kejadian pada pukul 04:02 UTC, petugas patroli Aviation Security (Avsec) telah melakukan inspeksi pada runway dan posisi stand by. Kemudian pada pukul 04:17 UTC pesawat Wings Air PK-WJT mendarat di Bandar Udara Nop Goliat Dekai. Setelah pesawat parking kemudian didapatkan informasi adanya bekas tembakan di bagian sisi kiri pintu belakang pesawat.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, pesawat PK-WJT kembali diterbangkan ke Bandar Udara Mozes Kilangin Timika dan mendarat pukul 09.09 UTC atau 18.09 WIT dengan selamat.
Profil Wings Air
PT Wings Abadi Airlines, dioperasikan sebagai Wings Air, adalah sebuah maskapai penerbangan domestik yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Dinukil dari lionair.co.id, Wings Air merupakan bagian dari grup perusahaan maskapai penerbangan Lion Air Group. Selain Wings Air, Lion Air Group memiliki dua anak perusahaan penerbangan lain yaitu Lion Air dan Batik Air.
Sejarahnya, pada 2003, Lion Air membuka anak perusahaan Wings Air. Ini merupakan maskapai dengan rute penerbangan perintis. Beroperasi melayani rute-rute domestik dan berperan sebagai feeder bagi Lion Air dan Batik Air. Total armadanya adalah 59 pesawat yang seluruhnya merupakan ATR 72.
Hingga kini, Wings Air telah terbang ke 110 destinasi dalam dan luar negeri. Untuk layanan regional, sudah melayani ke Kuching, Miri, dan Malaka di Malaysia. Wings Air memiliki frekuensi yang mencapai lebih dari 350 penerbangan per hari dengan didukung 54 pesawat terbaru ATR 72-500 atau 72-600.
Sebagai informasi, Wings Air pernah mengubah bentuk logonya yang seperti sayap burung menjadi kepala singa mengikuti logo induk perusahaannya, Lion Air. Dengan perubahan logo tersebut otomatis livery Wings Air juga berubah bentuk mengikuti induk perusahaannya.