Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

PUPR: Lembaga Asal China Berminat Kerja Sama Bangun Proyek Tanggul Laut Raksasa Prabowo

Rencana minat kerja sama pembangunan tanggul laut disampaikan setelah pertemuan terakhir Kementerian PUPR dengan perusahaan asal China.

11 Oktober 2024 | 20.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto tangkapan layar dari video tanggul laut di pesisir Kabupaten Tangerang yang telah terbangun dari Muara Sungai Cimanceuri di Desa Pagedangan Ilir ke Pulau Cangkir di Kecamatan Kronjo seperti yang terlihat pada akhir September 2024. Diduga tanggul belum rampung dan masih akan bertambah panjang. ISTIMEWA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih, Prabowo Subianto, berencana membangun tanggul laut raksasa (giant sea wall) di pesisir utara Jakarta sampai Gresik, Jawa Timur. Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Kementerian PUPR, Endra Atmawidjaja membeberkan sudah ada perusahaan atau lembaga penelitian asal China yang berniat kerja sama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Endra mengatakan rencana itu disampaikan setelah pertemuan terakhir Kementerian PUPR dengan perusahaan. “Minat itu dari Nanjing Hidrolic Resources Institute. Mereka menyatakan minat untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan tanggul laut,” ujarnya ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Kamis 10 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun ia menambahkan NHRI belum sampai tahap mulai membangun. Minat yang disampaikan nantinya akan ditinjaklanjuti dengan pembuatan surat pernyataan kehendak atau letter of intent (LoI). Selanjutnya bakal ada pertukaran data, pertukaran tenaga ahli, baru perusahaan akan mendalami secara teknis kajian yang sudah dilakukan.

Ia mengatakan belum mengetahui berapa anggaran dan investasi yang dibutuhkan untuk proyek besar ini. “Kalau tanggul laut kan memang sudah jadi program presiden terpilih Pak Prabowo. Tapi saya kira ini kita juga kan belum rumuskan berapa panjang lokasinya di mana, prioritasnya di mana,” kata dia.

Sebelumnya disebutkan telah ada pertemuan antara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan NHRI pada 24 September 2024 lalu. Basuki mengatakan, pertemuan tersebut akan dilanjutkan dengan kunjungan tim NHRI ke Indonesia. 

Peneliti dari China tersebut akan meninjau data dan studi desain dasar yang telah disiapkan oleh para ahli dari Korea Selatan, Belanda, dan tim Kementerian PUPR. “Ini adalah transfer pengetahuan dari China ke Indonesia. Rencana pendanaannya akan mencakup program pinjaman,” ujar Basuki lewat keterangan resmi Kementerian PUPR.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus