Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ramai Video Julio Ekspor Komplain Biaya Ngecas Mobil Listrik, Berapa Tarif Isi Listrik di SPKLU Sebenarnya?

Sebuah video singkat yang berisi curhatan seorang pengendara mobil listrik yang iri melihat antrean di pom bensin tengah viral di media sosial.

11 Oktober 2023 | 16.14 WIB

Pemudik mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PT PLN (Persero) di Rest Area KM 130A Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Indramayu, Jawa Barat, Minggu 16 April 2023. PLN menyediakan sebanyak 616 unit SPKLU di 237 lokasi, mulai dari jalan tol hingga di pelabuhan dengan tiga jenis pengisian daya, seperti medium charging, fast charging, hingga ultrafast charging untuk melayani pengguna kendaraan listrik pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Perbesar
Pemudik mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PT PLN (Persero) di Rest Area KM 130A Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Indramayu, Jawa Barat, Minggu 16 April 2023. PLN menyediakan sebanyak 616 unit SPKLU di 237 lokasi, mulai dari jalan tol hingga di pelabuhan dengan tiga jenis pengisian daya, seperti medium charging, fast charging, hingga ultrafast charging untuk melayani pengguna kendaraan listrik pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video singkat yang berisi curhatan seorang pengendara mobil listrik yang iri melihat antrean di pom bensin tengah viral di media sosial Indonesia. Unggahan tersebut berawal dari video influencer TikTok, Julio Ekspor, yang belakangan dibagikan ulang oleh akun X (dulu Twitter) bernama @sosmedkeras pada Senin, 9 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Ketika pengendara mobil listrik kesal saat ngecas mobilnya mahal dan harus nunggu lama, dia juga mengatakan iri saat melihat orang yang isi bensin, habis isi langsung gas berangkat,” tulis keterangan pada unggahan @sosmedkeras yang telah mendapat 1,4 juta tayangan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kolom komentarnya, disertakan video asli milik Julio Ekspor yang mengungkapkan ketidaksukaannya pada mobil listrik di Jakarta yang error terus saat sedang mengisi daya atau charging.

Julio yang mengendarai mobil listrik dari Wuling dan heran mengapa kendaraan tersebut tidak mau mengisi daya. Dia juga mengungkapkan pendapatnya tentang tarif charge mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang mahal.

“Jujur ya katanya kata masnya inisial, per 30 menit itu (harganya) Rp 85.000 dan naiknya cuma 10 persen. Ya 10 persen kurang lebih 25 km dan harganya Rp 85.000 menurut gua mahal dibanding bensin,” ucap Julio dalam videonya.

Selain itu, Julio juga mengaku iri dengan orang-orang yang mengisi bensin dan bisa langsung kembali melanjutkan perjalanannya. Sedangkan, dia harus menunggu mobil listriknya mengisi daya hingga penuh terlebih dahulu.

“Ini katanya Rp 85.000 30 menit Cuma 10 persen berarti kalau 100 persen Rp 850.000 ya. Sedangkan Wuling ini tuh 300km buat gue Rp 850.000 buat 300km lebih mahal dari isi Lamborghini sama Ferrari ya, aduh gimana nih,” kata Julio.

Unggahan tersebut pun menuai berbagai reaksi dari warganet. Beberapa tidak setuju dengan pendapat Julio karena menilai bahwa mobil listrik jauh lebih murah dari dari segi pajak, ongkos charging, hingga maintenance-nya. Ada juga yang menganggap bahwa Julio salah paham dengan promo yang sedang disediakan Shell, tempat SPKLU yang Julio kunjungi.

“Ini blunder ya guys. Mobil listrik masih termasuk paling murah dibanding beli bensin. Konten kreatornya blunder aja. Di Shell lagi ada promo paket kopi + 5 roti seharga 85.000 dapat gratis charger mobil listrik 30 menit. Tanpa beli paket promo itu juga bisa charger dengan biaya normal,” komentar seorang warganet dengan nama akun @user67*********.

Belakangan dalam postingan di Instagram Stories @julioekspor yang diunggah Selasa, 10 Oktober 2023, Julio juga menanggapi kritik yang disampaikan salah satu netizen yang juga youtuber otomotif, Ridwan Hanif. Julio mengaku curhat di medsos menceritakan pengalaman saat menggunakan mobil listrik pertamanya. "Gue biasa cas dirumah, kebetulan gue mau cas di pom listrik."

Selanjutnya: "Gue ke perta**** ngantri banget,..."

"Gue ke perta**** ngantri banget, akhirnya gue ke Sh*LL dan gue kaget harga segitu. Gue mau curhat aja, terus masalahnya dimana? Kenapa lu bilang gue nipu dll? ga ada untungnya buat gue nipu bro," kata Julio.

Lantas, berapa sebenarnya biaya charge mobil listrik di SPKLU? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Biaya Charge Mobil Listrik di SPKLU

Melansir laman wuling.id, harga SPKLU untuk mobil listrik bervariasi tergantung dari penyedia layanan dan jenis pengisian daya (pengisian biasa atau pengisian cepat). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sendiri telah memberlakukan tarif pengisian baterai mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Harga SPKLU untuk mobil listrik berkisar antara Rp 1.650 per kWh sampai Rp 2.475 per kWh. Adapun biaya paling banyak untuk pengisian cepat (fast charging) mobil listrik adalah Rp 25 ribu per pengisian. Sedangkan, untuk teknologi pengisian sangat cepat (ultrafast charging) biaya paling tingginya adalah sekitar Rp 57 ribu per pengisian.

Harga pengisian tersebut belum termasuk biaya tambahan untuk pajak penambahan nilai atau PPN sebesar 11 persen pada tiap model pengisian daya. Pada mode ultrafast charging seharga Rp 57 ribu, jika ditambah PPN 11 persen maka biaya akhir yang harus dikeluarkan adalah Rp 63.270.

Apabila menghitung biaya charge mobil listrik berdasarkan kapasitas mobil per kWh, maka harganya akan lebih bervariasi. Sebagai gambaran, apabila Anda memilih biaya cas mobil listrik 2.475 per kWH dan mengisi mobil dengan kapasitas baterai 18 kWH (seperti Wuling Aie Ev), maka Rp 2.475 x 18 = Rp 44.550. Dengan harga ini, Anda dapat mengecas mobil untuk jarak tempuh sekitar 200 km.

Selain itu, berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2023, SPKLU juga memiliki empat jenis teknologi pengisian daya mobil listrik. Pertama, teknologi slow charging dengan keluaran sampai 7 kilowatt. Kedua, medium charging dengan keluaran pengisian lebih dari 7-22 kilowatt.

Teknologi ketiga adalah pengisian cepat atau fast charging dengan daya lebih dari 22-50 kilowatt. Keempat, ada teknologi ultrafast charging dengan keluaran daya lebih 50 kilowatt.

 

RADEN PUTRI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus