Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Realisasi Investasi KEK Industropolis Batang Tembus Rp 17 Triliun

KEK ini murni dimiliki BUMN dengan ekosistem terintegrasi, dari perdagangan, industri manufaktur, logistik, komersial, residensial hingga pariwisata.

20 Maret 2025 | 21.09 WIB

Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, 15 Desember 2024. ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Perbesar
Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, 15 Desember 2024. ANTARA/Harviyan Perdana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan realisasi investasi di kawasan ekonomi khusus (KEK) Industropolis Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, telah mencapai Rp 17,59 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Airlangga, yang juga Ketua Tim Percepatan Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), mengatakan KEK seluas 4.300 hektare ini merupakan KEK terbesar yang dimiliki Indonesia di tengah keberadaan KEK swasta lain. Ia menuturkan KEK ini murni dimiliki BUMN dengan ekosistem terintegrasi mulai dari perdagangan, industri manufaktur, logistik, komersial, residensial hingga pariwisata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Sampai saat ini kawasan ini realisasinya sudah Rp 17,95 triliun, lapangan kerja 7.000 orang, perusahaannya ada 27 tenant, 7 sudah beroperasi, 7 tahap konstruksi, dan 13 lagi dalam persiapan,” kata Airlangga saat sambutan peresmian KEK Industropolis Batang, Kamis, 20 Maret 2025.

Airlangga mengatakan KEK Industropolis Batang dibangun dari urun rembug kementerian dan lembaga pemerintah. KEK ini memiliki akses jalan tol, reservoir air, instalasi pengolahan limbah dan sampah, dan 64 bangunan pabrik. 

“Kementerian Pekerjaan Umum melakukan investasi infrastrukturnya dan investasi pemerintah di sini hampir Rp 4 triliun,” katanya. “Sehingga tentu Rp 4 triliun statusnya tinggal dialihkan menjadi bisa permodalan kepada KITB.”  

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis, 20 Maret 2025. Ia mengapresiasi kerja keras seluruh kementerian, lembaga, serta pihak terkait yang telah mengawal pembangunan KEK Industropolis Batang hingga tahap peresmian.

"Hari ini Indonesia memiliki kawasan yang kita harapkan bisa jadi Shenzhen-nya Indonesia, insyaallah,” kata Prabowo dalam sambutan peresmiannya, dikutip dari keterangan resmi Istana Kepresidenan, 20 Maret 2025.

Prabowo menegaskan bahwa pembangunan KEK Batang sejalan dengan visi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara tetangga. Hal tersebut dilakukan melalui pengembangan kawasan industri modern yang mampu menarik investasi besar dan membuka lapangan kerja.

“Kita harus berani untuk mengejar apa yang telah dilakukan oleh tetangga-tetangga kita. Kita tidak boleh malu untuk belajar dari contoh yang berhasil karena tujuan kita adalah membangun kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.

Prabowo juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, serta mitra internasional untuk mendukung pertumbuhan kawasan ini. Menurut dia, Indonesia sangat terbuka terhadap investasi dan kerja sama yang saling menguntungkan.

“Indonesia butuh partisipasi, butuh investasi, butuh kerja sama yang baik yang saling menguntungkan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Ngurah Wirawan secara terpisah menyampaikan bahwa penetapan status KEK menjadikan kawasan ini memiliki daya tarik yang jauh lebih kuat bagi para investor. Status KEK juga memungkinkan kawasan ini mendapatkan berbagai insentif fiskal dan kemudahan investasi, seperti keringanan pajak dan fasilitas moneter.

Melalui status KEK, Ngurah optimistis dalam lima tahun ke depan kawasan ini akan menarik komitmen investasi baru hingga mencapai Rp 75 triliun. 

"Kami punya hitungan dan proyeksi kita bisa memperoleh komitmen investasi dalam 5 tahun ke depan sebesar Rp 75 triliun dan kita bisa menciptakan sekitar 50 ribu kesempatan kerja," ujarnya.

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus