Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Retail Raksasa Sears Bangkrut

Menutup ratusan gerai setelah kalah bersaing dengan toko online.

16 Oktober 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Retail Raksasa Sears Bangkrut

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA Sears Holdings Corp, pemilik jaringan retail raksasa di Amerika Serikat, mengajukan permohonan status pailit kepada Pengadilan Kepailitan di Distrik Selatan New York, kemarin. Kabar yang dilansir Reuters menyebutkan Sears, yang berdiri sejak 1892 dan pernah mendominasi bisnis perdagangan eceran, terpaksa menutup 142 toko lantaran kalah bersaing dengan situs-situs e-commerce.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tahun lalu, Sears Holdings, yang menguasai merek Sears, Roebuck and Co, dan Kmart Corp, menutup sekitar 200 gerainya. Toko-toko yang gulung tikar antara lain 42 gerai merek Sears dan 108 toko diskon Kmart. Dalam dokumen kepailitan yang didaftarkan di pengadilan, Sears Holding diketahui memiliki aset senilai US$ 6,9 miliar dan utang US$ 11,3 miliar. Saat ini Sears mempunyai 700 toko yang sebagian di antaranya akan direorgansasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penutupan toko dan pengajuan permohonan kebangkrutan Sears menjadi pukulan telak bagi Eddie Lampert, miliarder yang membeli perusahaan itu pada 2004. Lampert, yang saat ini menjabat Kepala Eksekutif Sears Holdings, kesulitan menjaga arus kas dan pendapatan toko retailnya. Padahal, saat mengakuisisi Sears, Lampert berjanji mengembalikan perusahaan ini ke masa keemasannya beberapa dekade lalu, yang memiliki gedung perkantoran mewah, firma asuransi, dan bahkan stasiun radio.

Sejak 2011, Sears gagal menuai laba. Pesatnya pergeseran perilaku belanja warga Amerika Serikat ke platform online membuat manajemen perusahaan konvensional gagap. Sears boleh dibilang terlambat membuat platform belanja online, lantaran kalah jauh oleh perusahaan sekelas Amazon. Kondisi keuangan perusahaan kian buruk kala rencana restrukturisasi dan penyelamatan yang diajukan Lampert tak disepakati pemilik modal lainnya.

Selain aset yang menyusut, jumlah karyawan Sears kian berkurang. Februari lalu, Sears tercatat masih mempekerjakan 89 ribu karyawan di Amerika Serikat atau 36 persen dari jumlah personel lima tahun lalu, sebanyak 246 ribu orang. Namun manajemen Sears menyatakan toko yang masih beroperasi hingga kini akan terus dipertahankan. Mereka pun berkomitmen membayarkan gaji dan tunjangan karyawan seperti biasa.

Sears pun menerima paket pembiayaan US$ 300 juta untuk membiayai operasi selama proses pailit berlangsung. Lampert disebut-sebut akan berperan besar dalam menyediakan pembiayaan darurat yang nilainya bisa mencapai US$ 600 juta. "Kami percaya bahwa reorganisasi yang sukses akan menyelamatkan perusahaan, pekerja, dan puluhan ribu rekanan kami," demikian pernyataan manajemen Sears.

Kebangkrutan Sears menambah panjang persoalan industri retail yang tergilas bisnis perdagangan online. Di Amerika Serikat, tahun ini diperkirakan 12 ribu gerai retail tutup, termasuk toko raksasa semacam J.C. Penney, Macy’s, Toys’ R Us, dan Ralph Lauren. Selain toko, hingga 2023, diperkirakan 600 dari 1.200 mal di Negeri Abang Sam bakal tutup. Di samping ketatnya persaingan dengan toko online, kondisi ini terjadi lantaran over-ekspansi industri retail dan tingginya utang perusahaan-perusahaan itu.

"Tahun lalu adalah bencana bagi industri retail, dan saat ini kondisinya secara makro belum berubah. Akan ada penutupan toko yang lebih masif dan kepailitan yang jauh lebih besar," kata Kepala Eksekutif SierraConstellation Partners, Larry Perkins, seperti dikutip Business Insider. FERY FIRMANSYAH


Pasang-Surut Bisnis Eceran

Industri retail di Amerika Serikat mengalami revolusi dalam satu dekade, sejak 2007 hingga 2017. Ribuan toko tutup lantaran tak mampu beradaptasi dengan pesatnya kemajuan teknologi. Namun banyak yang masih bertahan dan bahkan masih bisa berekspansi lantaran karakter bisnis dan konsumen yang unik.

Jenis Retail Ekspansi Toko (+) Toko yang Tutup (-) Toko diskon khusus (Dollar Stores) 11.249 Convenience store 8.650 Toko obat 5.632 Toko minuman 3.528 Retail diskon 3.422 Toko keperluan hewan 2.602 Bengkel dan toko suku cadang 2.265 Supermarket 2.249 Toko perkakas rumah 1.041 Toko olahraga 593 Grosir 235 Toko mainan - 457 Toko perlengkapan rumah/kecantikan - 604 Department store - 638 Toko kelontong - 791 Toko alat kantor - 865 Toko buku - 1.066 Toko apparel dan pakaian - 4.125 Toko elektronik - 6.425

Aset Peretail yang Mengajukan Pailit 2010-2018 (US$ Miliar)

Kmart Corp 14 Federal Department Store (Macy’s) 7,9 Toys R’ US 6,9 Enstar Group Inc 5,6 Montgomery Ward 4,9 R.H Macy & Co 4,8 Circuit City Stores Inc 3,8 Allied Stores Corp 3,5 Montgomeery Ward, LLC 3,5 Carter Hawley Hale Stores 2,1

SUMBER: STATISTA, AC NIELSEN

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus