Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Para pemimpin Indonesia dan Uni Eropa (UE) telah setuju dan berkomitmen untuk menyelesaikan negosiasi ini paling lambat akhir tahun ini," ujar Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam keterangan tertulis, Senin malam, 6 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jerry sebelumnya mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Belanda, Karien Van Gennip pada Jumat pekan lalu, 3 Mei 2024. Di dalam pertemuan itu, kedua belah pihak sepakat mempertahankan pendekatan yang konstruktif.
"Kami sampaikan dalam pertemuan tersebut, Indonesia mengapresiasi dukungan Belanda dan berharap UE menawarkan komitmen progresif dalam mempercepat penyelesaian IEU-CEPA," kata Jerry.
Ia menjelaskan, pertemuan itu untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih terbuka dan adil bagi Indonesia dan Uni Eropa (UE). Pertemuan yang dilakukan di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) di Paris, Prancis.
Proses perundingan IEU-CEPA telah berlangsung 17 putaran sejak 2016, telah menyelesaikan 11 dari 21 bab. Jerry menyebut perundingan memerlukan langkah-langkah kebijakan yang berani untuk menyelesaikan 10 bab yang tersisa. Adapun putaran ke-18 perundingan IEU CEPA dijadwalkan pada pertengahan Mei 2024 dengan UE sebagai tuan rumah di Brussels, Belgia.
Jerry mengklaim Indonesia juga mengapresiasi dukungan kuat Belanda terhadap proses aksesi atau keanggotaan Indonesia ke OECD. Keanggotaan Indonesia di OECD merupakan prioritas strategis Pemerintah Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Indonesia, kata Jerry, berkomitmen menyelesaikan semua persyaratan yang diperlukan untuk proses aksesi atau keanggotaan. "Indonesia juga menyampaikan keinginannya untuk mempelajari dan mendapatkan pengetahuan dari Belanda mengenai kesiapan Indonesia dan dalam aspek mana Indonesia harus memperkuat posisinya untuk menyelesaikan proses keanggotaan," ucapnya.
Adapun Wakil Perdana Menteri Belanda, Karien Van Gennip mengapresiasi komitmen tersebut dan menyampaikan kesediaannya untuk mendukung aksesi Indonesia ke OECD. “Belanda berkomitmen terus mendukung upaya dan langkah-langkah Indonesia dalam proses keanggotaan OECD. Kami juga dapat berbagi pengalaman dan praktik terbaik (best practices) dalam melakukan reformasi struktural domestik,” ujarnya.