Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut menjajal kereta cepat Jakarta-Bandung dari Halim menuju Tegalluar. “Alhamdulilah saya mengetes 354 kilometer per jam, jadi 20 menit ke Paladarang. Rasanya kayak baru masuk ke toilet, keluar sudah sampai,” kata dia, Kamis, 22 Juni 2023
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ridwan Kamil mengatakan, masyarakat bisa ikut mencoba kereta cepat itu gratis mulai 18 Agustus 2023. “Dari 18 Agustus selama 90 harian kereta cepat akan digratiskan pada warga. Silakan daftar, nanti akan ada pembukaan secara online,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ridwan Kamil mengatakan, kapasitas kereta tersebut dalam satu set rangkaian sekitar 600 orang. “Kapasitas per set kereta itu sekitar 600-an penumpang, siapa yang ingin, tidak bayar, orang desa, anak kecil, semua yang mau piknik bisa ikut ticket war untuk mencoba kereta api cepat tanpa bayar selama 90 hari atas arahan Bapak Presiden sehingga semua bisa merasakan,”kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, hampir tidak terasa kereta bergoyang saat menjajalnya.”Ngageleser, jadi susah menceritakan dengan bahasa. Di dalam (kereta) orang sangat tenang, tapi di luar kecepatan..,” ucapnya.
Ia mengaku sempat mencoba menegakkan uang logam koin untuk menunjukkan kereta tersebut tidak bergoyang. “Koin jadul gak bisa berdiri. Harus koin baru yang permukaannya memang masih rata, tapi intinya tidak banyak getaran. Canggih, lah,” kata dia.
Ridwan Kami mengatakan, bersama rombongan menteri sempat diajak melihat command center kereta cepat tersebut. “Kita masuk command center-nya itu canggih sekali. Memang butuh waktu transfer teknologi kereta cepat Tiongkok. Sekitar 400 – 600-an orang sedang dilatih untuk menjadi tim dari mulai teknologi, dari command center sampai masinis, montir, dan lain sebagainya,” tuturnya.
Selanjutnya: Kereta cepat Jakarta-Bandung termasuk yang...
Ridwan Kamil mengatakan, kereta cepat Jakarta-Bandung termasuk yang tercepat di dunia. “Ini termasuk tercepat. Rata-rata di luar negeri di bawah 300an atu 300an (kilometer per jam), yang 350 itu baru dua, satu di Cina sendiri, kedua di Indonesia karena ini yang dipakai teknologi terbaru, tadi Pak Menteri menyampaikan kalau TGV di Eropa bahkan masih goyang-goyang, ini relatif sangat baik,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, kereta cepat tersebut akan beroperasi sampai Padalarang. Dari sana dilanjutkan dengan kereta feeder menuju Stasiun Bandung. “Feeder juga lancar, Jadi durasi 20-25 menit ke Padalarang, dari situ 15 menitan ke Kebon Kawung (Stasiun Bandung),” ujarnya.
Ridwan Kamil mengatakan, di sela menjajal kereta cepat tersebut sempat digelar rapat. Salah satunya membahas kelanjutan proyek tersebut. “Tadi diharapkan oleh Pak Luhut sudah mulai kajian tahap dua dari Bandung, Kertajati, Jogja, Solo, sampai Surabaya dengan teknologi sama dari Tiongkok,” kata dia.
Lebih jauh ia mengatakan, kereta cepat tersebut merupakan lompatan besar. “Ini lompatan. Banggalah dengan pencapaian ini. Kadang-kadang kita selalu ngomentarin prosesnya ini prosesnya itu, pada akhirnya kita lihat hasilnya, karena pembelajaran butuh pengorbanan. Maka saya meyakini kereta api tahap dua akan jauh lebih murah dan jauh lebih cepat, dan jauh lebih sedikit dinamika dan problematikanya,” kata dia.