Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT RMK Energy Tbk. (RMKE) optimistis dapat mengejar sejumlah target tahun ini yang belum terealisasi akibat curah hujan yang tinggi, yakni pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal), belanja modal atau capital expenditure (capex), dan proyek pembangunan hauling road bersama PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Secara average RMK Energy sudah mencapai 41,4 persen dari target. Untuk semester II 2023, kami cukup yakin ketertinggalan itu bisa tercapai,” ungkap Direktur Keuangan Perseroan Vincent Saputra dalam Konferensi Pers First Half 2023 Performance RMK Energy, Kamis, 3 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RMK Energy memberikan target overburden removal di tambang sebesar 6,9 juta bank cubic meter dan proses yang telah berjalan sebesar 1,4 juta bank cubic meter. Vincent menegaskan pencapaian tersebut baru mencapai 20 persen dikarenakan cuaca hujan yang cukup ekstrem.
Untuk belanja modal atau capex, Vincent mengklaim dari total Rp 350 miliar belanja modal yg direncanakan, baru sebesar Rp 55 miliar yang berhasil dicapai. Ia kembali menegaskan hujan mempengaruhi progres-progres untuk capex membangun infrastruktur. Menurutnya, aktivitas membangun infrastruktur, terutama menimbun tanah dan lain-lain menjadi kurang ideal.
RMK Energy juga menyinggung mengenai proyek pembangunan hauling road yang akan tersambung ke tambang Bukit Asam (PTBA). Perusahaan penyedia jasa logistik batu bara ini mengklaim jalan tersebut sudah terealisasi sebanyak 29 kilometer dari target 34 kilometer.
“Jadi tinggal sisa 5 kilometer lagi yang memang medannya cukup ekstrem dan seperti yang disebutkan, kami terganggu dengan cuaca. Untuk pembangunan jalan inikan sangat sensitif pada cuaca, jadi kami targetkan 1 hari bisa dapat sekian meter, kalau hujan udah otomatis sama sekali gak bisa bekerja,” lanjut Vincent.
IRMA AULIA IRAWAN