Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Rupiah Melemah, Airlangga Hartarto: Tanggung Jawab Bank Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan nilai tukar rupiah menjadi tanggung jawab Bank Indonesia.

20 Desember 2024 | 23.45 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. TEMPO/Eka Yudha Saputra
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. TEMPO/Eka Yudha Saputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, buka suara terkait tren melemahnya rupiah akhir-akhir ini. Menurut Airlangga, nilai tukar rupiah menjadi tanggung jawab dari Bank Indonesia (BI) sebagai pemegang tertinggi kebijakan moneter negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kalau yang menjaga nilai tukar kan Bank Indonesia,” kata Airlangga ketika dijumpai di kantornya, Jumat, 20 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun begitu, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah akan tetap menjaga kestabilan nilai rupiah dari segi fiskal. Hal tersebut dilakukan dengan cara mendorong nilai ekspor sambil tetap menekan besar impor.

“Dorong investasi untuk substitusi import, jadi importnya yang berbasis dolar harus kita tekan rendah. Ekspornya kita tingkatkan sehingga nilai rupiah kita lebih solid,” ucapnya di hadapan para wartawan.

Melemahnya rupiah, kata Airlangga, juga banyak terjadi di negara-negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, hingga Brazil. Fenomena depresiasi terhadap banyak mata uang ini disebabkan oleh nilai dolar Amerika Serikat yang kian hari kian menguat.

Airlangga sendiri menilai tren melemahnya rupiah merupakan fenomena yang masih belum lama terjadi. Namun, ia memastikan pemerintah akan tetap memantau pergerakan rupiah dan menjaga agar rupiah tetap stabil.

“Kita monitor (rupiah) dan kita jaga fundamental ekonomi kita,” ujar mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Sebelumnya pada Kamis, 19 Desember 2024 pagi rupiah merosot 127 poin atau 0,79 persen ke level Rp16.225 per Dolar AS. Selama perdagangan pekan ini sendiri, rupiah terpantau konsisten melemah.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi, depresiasi rupiah bakal semakin parah hingga penghujung 2024. Menurutnya, rupiah akan anjlok hingga level Rp 16.500 per dolar AS pada akhir tahun nanti.

Hammam Izzudin ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus