Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengajak generasi muda untuk menghidupkan ekosistem perfilman melalui berbagai program Festival Film Bulanan. Satu di antaranya lewat Sinema Keliling, yaitu agenda nonton film yang rutin diadakan setiap bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami optimis bahwa Sinema Keliling bisa menjadi salah satu strategi untuk menggerakkan ekosistem perfilman di daerah," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis, Rabu, 12 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebab, kata dia, pihaknya turun langsung ke masyarakat, mengajak masyarakat berpartisipasi sekaligus mengapresiasi karya filmmaker lokal.
Sinema Keliling digelar di Teater Kerang, Museum Pendidikan Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. "Setelah sebelumnya dilaksanakan di Yogyakarta," ujarnya.
Sandiaga, menyatakan Sinema Keliling bisa menjadi langkah baik untuk mewujudkan visi misi Festival Film Bulanan tahun ini.
Sesuai dengan tagline Sinema Keliling, yaitu #AyoNontonFilm, Sandiaga menjelaskan ini adalah upaya untuk menyebarluaskan dan mengenalkan film pendek kepada masyarakat, sehingga film pendek nantinya bisa menjadi alternatif tontonan yang digemari masyarakat luas.
Penyelenggaraan Sinema Keliling yang kedua ini merupakan hasil kolaborasi Festival Film Bulanan dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
Kolaborasi ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada Film Terpilih Festival Film Bulanan lokus 2 yang merupakan karya mahasiswa Program Studi Film dan Televisi UPI Bandung.
Selanjutnya: Kegiatan Sinema Keliling Digelar ...
Kegiatan Sinema Keliling digelar selama 3 hari berturut-turut dari tanggal 31 Maret sampai 2 April 2023. Film-film yang diputar adalah Film Terpilih Festival Film Bulanan 2022, antara lain Semayam, Maramba, Gemintang, Cerita di Waktu yang Salah, Memorabilia, We, Krenteg, Balalek, Rindu Tenggelam, dan Merajut Selamat Tinggal.
Dua film lainnya, yaitu Romansa di Balik Pagar Akal dan Penjara Segara merupakan Film Terpilih Festival Film Bulanan Maret 2023. Selain itu, ada film pendek perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Film dan Televisi UPI berjudul Dad I Just Wanna Say Something dan Berbincang Dalam Diam, Satu Malam Semua Usai dari Keluarga Mahasiswa Televisi dan Film ISBI Bandung.
Pada hari pertama, acara dibuka oleh Dedi Warsana selaku Dosen Bidang Kemahasiswaan dan Dosen Pengampu Studio Film UPI dan perwakilan Founder Festival Film Bulanan, Vera Damayanti.
Tidak hanya menampilkan film karya sineas lokal, Sinema Keliling turut dimeriahkan dengan kegiatan kemasyarakatan, seperti pentas seni, dialog malam, berbagai hiburan, serta menghadirkan aneka produk ekonomi kreatif.
Pada puncak acara, sesi dialog malam diisi oleh Direktur Musik, Film dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mohammad Amin; perwakilan Founder Festival Film Bulanan Abdul Manaf; Ketua Program Studi Televisi dan Film Institut Seni Budaya Indonesia, Bandung Dara Bunga Rembulan; serta para filmmaker lokal yang membahas tentang pentingnya membentuk ekosistem perfilman untuk pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Dalam sambutannya, Mohammad Amin mengajak agar terus mendukung perkembangan film pendek di Indonesia.
"Dukungan tersebut dapat dilakukan dengan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para sineas muda Indonesia, serta membuka kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan kemampuan di bidang perfilman," katanya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.