Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Semarang - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Sandiaga Uno menilai biaya hidup di Indonesia masih tinggi. Ke depan, ia lebih serius melakukan perbaikan ekonomi kerakyatan yang melibatkan banyak unsur.
Baca juga: Harta Sandiaga Uno Melonjak Terdongkrak Saham dan Rupiah
"Biaya hidup kini kian berat. Banyak yang saya temui, dan mengeluhkan soal harga pokok yang belum terjangkau. Termasuk kalau (biaya) jaminan kesehatan menunggak di rumah sakit, maka berpotensi telat bayar gaji," ujar Sandi di Kantor PW Muhammadiyah Semarang, Senin 24 September 2018.
Sandi berujar, jika ia dan pasangannya Prabowo Subianto terpilih, maka keduanya akan fokus memperbaiki ekonomi secara keseluruhan. Konsentrasi utama yang akan ditata yakni pada sektor pendidikan dan kesehatan.
"Kita akan bermitra dengan Muhammadiyah. Kami dititipkan di dua sektor itu (pendidikan dan kesehatan). Sasarannya untuk memperbaiki ekonomi, membuka lapangan kerja, dan memperbaiki masalah biaya hidup," kata Sandi.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan menyayangkan di era pemerintahan sekarang kurang melibatkan mitra penting seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
"Kadin adalah mitra yang sejajar dengan pemerintah. untuk mengembangkan ekonomi. Tapi kurang dilibatkan. Kadin saja bilang kalau ekonomi sekarang lagi susah. Makanya Pak Sandi mau fokus sama ekonomi dan pengembangan UMKM," ujar Zulkifli.
Ketua MPR itu mengatakan hanya membutuhkan warga yang mau bekerjasama untuk melakukan perubahan. Dalam Pesta Demokrasi 2019, ia meminta agar tidak menghujat dan tidak mengeluhkan pemerintahan sekarang.
"Kalau kebaikan harus diperjuangkan. Ada masyarakat yang mengedarkan video, saat Pilgub DKI kemarin. Mereka bilang diberi baju kotak-kotak dan sembako. Katanya, terimakasih atas kiriman bajunya kotak-kotaknya. Bajunya dibikin taplak meja, sembakonya diterima, pilihnya Anies-Sandi. Tekanan dari berbagai unsur saat itu sangat berat. Sudah, kita stop tipu-tipuan itu. Yang saya butuhkan masyarakat yang begitu di tiap daerah. Masyarakat yang sadar menolak money politics," ujar Zulkifli.
Zulkifli mengatakan tidak ada target yang mutlak secara kuantitatif untuk memenangkan pasangan Prabowo-Sandi. Ia hanya meminta seluruh kadernya bisa bekerjakeras dan menang Pilpres.
Berdasarkan laporan harta kekayaan yang dilaporkan Sandiaga Uno sebaga bakal calon wakil presiden ke KPK di elkhpn.go.id, tercatat total harta kekayaannya mencapai Rp 5.099.960.524.965. Catatan tersebut disahkan hari Rabu 15 Agustus 2018.
Sebelum menyerahkan LHKPN untuk Pilpres 2019, Sandiaga Uno pernah menyerahkan laporan yang sama saat mengikuti Pilgub DKI Jakarta 2017. Menurut data LHKPN yang Sandiaga laporkan pada 29 September 2016, Sandiaga Uno memiliki total kekayaan sekitar Rp 3,8 triliun. Dari catatan tersebut, kekayaan Sandiaga saat ini naik ketimbang satu tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini