Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - New Balance dituntut oleh perusahaan raksasa sepatu Nike karena dituduh telah melanggar hak paten terkait teknologi untuk membuat bagian atas sepatu kets. Tuntutan hukum tersebut diajukan pada Senin, 6 November 2023 ke pengadilan federal Massachusetts.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam tuntutannya, Nike menyatakan bahwa produk sepatu dari Fresh Foam, FuelCell, dan lini produk lainnya dari New Balance melanggar hak paten Nike.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nike juga menyatakan bahwa beberapa sepatu lari New Balance telah menyalahgunakan teknologi "Flyknit" yang dipatenkan Nike untuk sepatu lari, sepak bola, dan bola basket.
Dalam sebuah pernyataan, pihak New Balance mengatakan pihaknya sepenuhnya menghormati kekayaan intelektual pesaing. "Namun terkait tuntutan tersebut, New Balance menilai Nike tidak memiliki hak eksklusif untuk merancang dan memproduksi alas kaki dengan metode manufaktur tradisional yang telah digunakan dalam industri ini selama beberapa dekade," tulis New Balance dalam pernyataan, dikutip dari Reuters, Rabu, 8 November 2023.
Nike juga meminta pengadilan untuk memberikan ganti rugi dalam jumlah yang tidak ditentukan dan perintah pengadilan secara permanen memblokir New Balance dari pelanggaran paten. Lantas, seperti apa sejarah New Balance yang kini dituntut oleh Nike?
Sejarah New Balance
New Balance didirikan pada tahun 1906 oleh seorang imigran Inggris bernama William J. Riley yang tinggal di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.
Produk pertama New Balance bukanlah sepatu, melainkan sisipan lengkung fleksibel. Riley membuat produk pertamanya tersebut karena terinspirasi setelah melihat ayam berjalan-jalan di halaman belakang rumahnya.
Riley terpesona oleh bagaimana ayam-ayam tersebut bisa seimbang dengan sempurna ketika berdiri dengan tiga kaki.
William J. Riley pun melihat peluang di balik kaki ayam yang sederhana. Dia lalu menciptakan penyangga lengkung yang fleksibel dengan tiga titik penyangga dan alas kaki khusus untuk mengurangi nyeri kaki pada orang yang bekerja dengan kaki mereka sepanjang hari.
Pada tahun 1927, Riley mempekerjakan seorang salesman bernama Arthur Hall, yang akhirnya menjadi mitra di New Balance Arch Support Company pada tahun 1934.
Saat itu, Hall juga belum memproduksi sepatu dan masih memfokuskan bisnisnya pada penjualan penyangga lengkungan kepada pekerja yang pekerjaan mengharuskan mereka berdiri dalam jangka waktu yang lama.
Empat tahun berselang, tepatnya pada 1938, New Balance memproduksi sepatu lari New Balance pertama dengan model berduri dengan bagian atas kulit. Sepatu ini dikirimkan ke Boston Brown Bag Harriers, klub lari lokal.
Pada 1956, Hall akhirnya menjual New Balance Arch Support Company kepada putrinya, Eleanor, dan suaminya, Paul Kidd. Eleanor dan Paul Kidd membeli New Balance dan berhasil memberikan energi baru kepada perusahaan.
Trackster Jadi Produk Sepatu Pertama New Balance
Pada tahun 1960, penyangga lengkungan New Balance telah menjadi sangat populer di kalangan atlet pemula. Beberapa di antaranya bahkan meminta untuk dibuatkan sepatu kets yang disesuaikan.
Hal ini menginspirasi Eleanor dan Paul Kidd untuk merancang sepatu New Balance pertama, Trackster.
Trackster adalah sepatu New Balance pertama yang melewati garis finis maraton. Dirilis pada tahun 1961, Trackster menjadi sepatu lari pertama di dunia dengan sol bergelombang untuk traksi.
Trackster juga menawarkan sepatu ini dalam berbagai ukuran lebar untuk mengakomodasi seluruh atlet. Trackster kemudian populer dipakai sebagai sepatu lari dan lintas alam oleh sekolah dan perguruan tinggi di sekitar Massachusetts.
Meski Trackster sukses, tapi New Balance masih belum memasuki pasar sepatu kets mainstream. Perusahaan ini tetap memproduksi dalam jumlah kecil dan hanya dijalankan oleh enam orang yang bertugas untuk memproduksi, mengemas, dan mengirimkan sepatu kets New Balance ke pelanggan pesanan melalui pos.
Pada hari Boston Marathon 1972, New Balance dibeli oleh ketua merek saat ini, Jim Davis, yang mengarahkan merek tersebut menjadi salah satu merek sepatu kets terbesar di dunia.
Jim Davis mengambil alih kepemilikan New Balance, dengan enam karyawan menghasilkan 30 pasang sepatu sehari dan penjualan tahunan hanya mencapai $1 juta.
Logo Ikonik Huruf N
Di bawah kepemimpinan Jim, New Balance menambahkan huruf N yang ikonik pada sepatunya. Saat itu pula, di wilayah Boston, masyarakat yang memiliki hobi lari sedang meningkat. Di situlah Jim melihat peluang untuk merilis lebih banyak sepatu lari setiap tahunnya.
Jim Davis menjunjung tinggi komitmen tradisional perusahaan terhadap preferensi individu dengan terus menawarkan sepatu kets New Balance dalam berbagai ukuran lebar.
New Balance mulai menggunakan nomor model unik dan bukan nama untuk sepatu kets mereka. Angka tersebut menentukan jenis sepatu, aktivitas yang dirancang, dan apakah sneaker tersebut dibuat untuk stabilitas atau kecepatan.
Pada tahun 1976, New Balance meluncurkan 320, sepatu kets New Balance pertama yang menampilkan logo ' N ' yang kini terkenal.
Penjualan 320 meroket ketika sepatu kets tersebut terpilih sebagai sepatu lari nomor satu di pasaran oleh majalah Runner's World. Keberhasilan 320 menandai terobosan global New Balance.
New Balance Perkenalkan Lini Pakaian
Pada tahun 80an, New Balance mencoba untuk membuat rangkaian produk baru yang sukses secara global.
New Balance memperkenalkan lini pakaian pertamanya termasuk sepatu berjalan dan pakaian seperti jaket lari Gore-Tex. Pada 1982, New Balance 990 diperkenalkan dan dijual dengan harga tertinggi di industri sebesar $100.
New Balance terus memperkuat dirinya menjadi pakaian olahraga dan budaya populer melalui berbagai peluncuran sepatu kets yang sukses.
Kesuksesan New Balance semakin terlihat pada tahun 2000, di mana perusahaan ini berhasil melakukan penjualan New Balance mencapai $1 miliar. Pada tahun 2001, New Balance merilis sepatu kets 991 yang terkenal dipakai oleh mendiang Steve Jobs di acara-acara publik selama beberapa tahun.
New Balance Saat Ini
Di tahun 2007, Jim dan Anne Davis memperluas tim kepemimpinan eksekutif dengan mempekerjakan Rob DeMartini sebagai Chief Executive Officer.
Perusahaan juga membuat Lab Penelitian Olahraga New Balance yang dibuka di Lawrence, MA untuk memajukan produk dan inovasi baru melalui studi atlet, biomekanik, dan olahraga.
Pada 2016, New Balance membuka kantor pusat barunya di Boston Landing dengan hibah sebesar $3 juta kepada West End House Boys & Girls Club, yang mewakili komitmen teguhnya terhadap komunitas New Balance di seluruh dunia. Setahun kemudian atau pada 2017, New Balance mencapai pendapatan global sebesar $4 miliar.
Perusahaan yang masih dipimpin oleh Jim Davis kini memproduksi berbagai macam sepatu kets dan pakaian jadi, termasuk produk khusus untuk olahraga seperti sepak bola, kriket, bola basket, dan bersepeda.
Sekitar tahun 2018, New Balance meluncurkan Fearless Independent Since 1906 , sebuah platform komunikasi merek global inspiratif yang mencerminkan warisan dan nilai-nilai non-konvensional dari perusahaan olahraga global.
RIZKI DEWI AYU