Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah memberikan tekanan lebih besar pada bisnis untuk memenuhi basis konsumen. Perusahaan tidak bisa kehilangan pelanggan pada saat-saat seperti ini dan risiko yang ditimbulkan oleh layanan yang buruk lebih besar dari sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah studi yang dilakukan oleh Northridge Group menemukan 72 persen konsumen cenderung beralih ke merek lain setelah satu pengalaman negatif. Untuk mengatasi hal itu jawabannya sederhana, tempatkan pelanggan di jantung strategi bisnis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal tersebut tidak dapat dinegosiasikan di pasar saat ini. Namun, pada kenyataannya hal ini masih lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Bagaimana tepatnya sebuah usaha dapat mengutamakan konsumen sekali dan untuk selamanya? Berikut empat cara untuk memulai, seperti dilansir dari Entrepreneur.
Pelajari personalisasi yang mendalam
Jangan hanya menggunakan personalisasi untuk menjual usaha lebih keras. Gunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan lebih baik dari yang pernah dimiliki sebelumnya. Personalisasi yang mendalam berarti membangun permintaan unik ke dalam model bisnis.
Salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan personalisasi mendalam adalah dengan menggunakannya untuk menawarkan penawaran terbaik kepada konsumen. Semakin banyak perusahaan yang menganalisis penggunaan konsumen sebelum menawarkan paket dan tarif.
Baca juga: Cara Bisnis Fashion Bertahan di Masa Pandemi
Ciptakan persona pembeli
Untuk semua kebaikan yang dapat dilakukan personalisasi, itu juga mahal, padat karya, dan sulit dilakukan. Anda perlu terhubung dengan pelanggan tetapi beberapa bentuk koneksi mungkin didapatkan dengan biaya mahal. Jika itu masalahnya, coba buat persona pembeli - garis besar dan sketsa jenis konsumen yang paling umum. Persona ini dapat digunakan untuk menyediakan produk dengan lebih hati-hati kepada orang yang membeli. Anggap saja sebagai personalisasi dalam skala yang lebih besar.
Bersikap transparan
Sederhananya, pelanggan ingin tahu Anda ada di pihak mereka. Mereka ingin tahu Anda mendukung tujuan yang sama dengan mereka, beroperasi secara etis, dan mereka menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan sebanyak mungkin.
Dengarkan pelanggan dan jangan tinggalkan mereka dalam kegelapan. Dapatkan umpan balik dari setiap keputusan merek baru atau perubahan produk. Saat mengunci pelanggan, Anda mulai memberi tahu mereka bukanlah prioritas. Dengan mempertahankan basis klien sebanyak mungkin, Anda memupuk hubungan dua arah yang mampu menahan tantangan apapun.
Gunakan data secara hati-hati
Menerapkan personalisasi mendalam dan persona pembeli hanya mungkin jika Anda memiliki data tentang konsumen terlebih dulu. Dunia kini telah secara resmi beralih ke ekonomi data, yang berarti data pelanggan adalah komoditas yang berharga.
Menggunakan data untuk membangun dan menyempurnakan bisnis dapat menghasilkan keuntungan besar di masa mendatang. Tetapi berhati-hatilah, kesalahan penanganan data dapat membuat perusahaan Anda dihindari.
Pengumpulan data adalah suatu keharusan tetapi lakukan dengan hati-hati dan lakukan dengan baik. Apapun yang kurang dari itu akan mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan. Usaha tidak akan menjadi apa-apa tanpa pelanggan dan mereka tahu itu. Keputusan ada pada Anda untuk mempertahankan strategi bisnis. Dengan mengutamakan kebutuhan mereka, Anda dapat mengembangkan strategi yang akan menempatkan perusahaan di jalur menuju kesuksesan.