Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Semakin Diminati, Konsumsi Gas Bumi Sepanjang Nataru Meningkat Drastis

Konsumsi gas bumi pelanggan kecil nail 13% dan rumah tangga meningkat enam persen.

10 Januari 2024 | 23.53 WIB

Pekerja melakukan perbaikan di lokasi kebocoran pipa gas di Jalan MT Haryono, Tebet, Jakarta, Rabu, 20 Juli 2022. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Perbesar
Pekerja melakukan perbaikan di lokasi kebocoran pipa gas di Jalan MT Haryono, Tebet, Jakarta, Rabu, 20 Juli 2022. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengatakan konsumsi gas bumi dan gas alam cair (LNG) meningkat sepanjang periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Konsumsi domestik naik di semua tingkatan pengguna, mulai dari pembangkit listrik, industri, pelanggan kecil hingga rumah tangga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Erika, sepanjang periode Natal dan Tahun Baru 2023/2024 yang berlangsung pada 15 Desember 2023-8 Januari 2024, subholding gas Pertamina, PT PGN Tbk (PGAS) telah menyalurkan gas dan LNG kepada 3.019 pelanggan komersial industri. Sementara penyaluran untuk pelanggan kecil 1.967 dan 834.165 pelanggan rumah tangga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jumlah pelanggan kecil naik 13,71 persen dibandingkan periode Nataru tahun lalu," kata Erika dalam keterangan resminya, Rabu, 10 Januari 2024.

Adapun pelanggan rumah tangga juga naik enam persen dari periode Nataru tahun lalu. Sementara gas dan LNG tetap disalurkan ke pembangkti listrik lewat jaringan pipa gas bumi sepanjang 31.705 kilometer.  

Erika mengatakan, penyaluran gas tertinggi terjadi pada H-4 Hari Raya Natal, sebesar 1.078 BBTUD. Penyaluran niaga gas pada 25 Desember 2023 sebesar 680 BBTUD dan pada 1 Januari sebesar 590 BBTUD.

Peningkatan konsumsi gas bumi dan LNG ini menjadi kabar baik karena Indonesia kaya akan sumber daya alam tersebut. Total cadangan gas bumi Indonesia mencapai 54,83 triliun kaki kubik (TSCF), dengan status proven, probable dan possible (3P). Namun pemanfaatannya terkendala oleh jaringan pipa gas yang belum merata di Indonesia. Tidak seperti elpiji yang mudah diangkut, gas bumi membutuhkan jaringan pipa yang luas untuk bisa digunakan sampai konsumen tingkat rumah tangga.

MUTIA YUANTISYA

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus