Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Sentimen Positif di Sektor Properti

Insentif PPN dan tawaran proyek pembangunan hunian di IKN menjadi peluang bagi investor properti.

11 Maret 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 12 Februari 2024. ANTARA/ Rivan Awal Lingga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Pemerintah memberikan insentif diskon PPN untuk pembelian hunian.

  • Butuh investasi senilai lebih dari Rp 150 triliun untuk menyediakan hunian di IKN.

  • Undang-Undang Cipta Kerja kini dianggap menghambat aktivitas investasi.

JAKARTA — Pemilihan Umum 2024 tidak membuat investor di sektor properti bersikap menunggu atau wait and see. Permintaan tinggi dari pasar menggerakkan mereka untuk menggelontorkan dana, termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Agraria, Tata Ruang, dan Kawasan Sanny Iskandar mencatat permintaan masih sangat tinggi, khususnya untuk perumahan. "Terutama rumah tapak tipe yang tidak terlalu besar, mungkin untuk keluarga baru," tuturnya kepada Tempo, kemarin, 10 Maret 2024. Rumah susun di lokasi strategis pun banyak jadi incaran masyarakat saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Permintaan rumah tinggal selalu tinggi karena suplainya terbatas. Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Survei Sosial Ekonomi Tahun 2023 mencatat terjadi kesenjangan antara kebutuhan dan kepemilikan rumah alias backlog hingga 9,95 juta unit. Dari sisi kelayakan huni, BPS juga mencatat ada backlog sebesar 14,84 juta unit.

Dengan kondisi seperti ini, pengusaha terdorong untuk menambah suplai rumah tinggal. Ditambah lagi pemerintah memberikan sejumlah insentif pada 2024. Untuk pembelian rumah tapak dan rumah susun dengan harga paling tinggi Rp 5 miliar, pemerintah menanggung seluruh pajak pertambahan nilai (PPN) mulai akhir Desember 2023 hingga Juni 2024. Selanjutnya, mulai Juli hingga Desember 2024, besaran PPN yang ditanggung pemerintah berkurang menjadi 50 persen.

Pemerintah juga memberikan insentif berupa bantuan biaya administrasi senilai Rp 4 juta per rumah untuk masyarakat berpendapatan rendah mulai November 2023 sampai Desember 2024. Pada November-Desember 2023, pemerintah memberikan bantuan untuk 62 ribu unit dan pada 2024 ini sebanyak 220 ribu unit.

Tawaran Tiga Proyek Hunian

Aparatur sipil negara (ASN) berjalan keluar gedung Balai Kota, Jakarta, 28 Februari 2024. ANTARA/Rivan Awal Lingga

Menurut Direktur Pembiayaan Otorita IKN Naufal Aminudin, pemerintah juga mendukung sektor properti lewat proyek pembangunan perumahan di ibu kota baru. Otorita memperkirakan butuh investasi lebih dari Rp 150 triliun untuk menyediakan hunian di IKN.

Salah satunya lewat skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Melalui skema itu, pemerintah menawarkan tiga proyek berupa pembangunan 16 menara rumah susun sebanyak total 474 unit serta 109 unit rumah tapak. Estimasi kebutuhan modal untuk pembangunan proyek ini sekitar Rp 7 triliun.

Proyek ini, ujar dia, memberikan kepastian permintaan bagi pengembang. Pemerintah berencana mendatangkan sekitar 6.000 aparatur sipil negara (ASN) serta anggota TNI dan Polri pada Agustus mendatang ke IKN. Secara bertahap jumlahnya bakal bertambah, yang menunjukkan kebutuhan tambahan suplai. "Dengan KPBU juga ada kepastian pembayaran, yang artinya risiko mendasar bisa tertutupi," tutur Naufal.

Otorita juga sedang menggodok ketentuan agar proses bisnis dalam skema KPBU bisa berjalan lebih cepat dari yang biasanya butuh waktu di atas satu tahun. Pemerintah juga menjanjikan kemudahan, dari pengadaan sampai kompensasi, khususnya bagi investor yang mengambil skema KPBU unsolicited (diinisiasi badan usaha). Salah satu syarat skema yang satu ini adalah bersedia melaksanakan studi kelayakan proyek sendiri. Jika tidak terpilih, pemerintah akan mengganti biaya studi tersebut.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menyebutkan sudah ada tujuh investor dari dalam dan luar negeri yang berminat menggarap pembangunan rumah bagi ASN, TNI, dan Polri. Mereka adalah CITIC Construction, PT Perintis Triniti Properti Tbk, PT Nindya Karya (Persero), PT Intiland Development Tbk, Ciputra Group, IJM Corporation Berhard, dan Maxim Global Berhard.

Perusahaan-perusahaan tersebut sedang melaksanakan studi kelayakan dan bakal memasuki tahap lelang setelahnya. Menurut Agung, investor yang tertarik dengan tawaran tiga proyek hunian dengan skema KPBU bisa menjadi penantang tujuh peminat tadi. "Mereka bisa jadi penantang di dalam proses tendernya," kata Agung.

Pengusaha Tagih Kepastian Hukum

Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 12 Februari 2024. ANTARA/Rivan Awal Lingga

Namun, terlepas dari kucuran insentif dan peluang investasi yang ada, Sanny menilai masih terdapat pekerjaan rumah yang mesti dibereskan pemerintah. "Masalah klasik, yakni soal kepastian hukum," ujar pria yang juga menjabat Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia ini. Dia mencontohkan, Undang-Undang Cipta Kerja yang digadang-gadang sebagai solusi justru kini menghambat aktivitas investasi, baik karena aturan turunannya tak kunjung terbit maupun akibat peraturan yang tak berjalan di daerah.

Kepastian hukum ini khususnya mempengaruhi investasi dalam proyek-proyek baru seperti di IKN, sekalipun proyek yang ditawarkan memakai skema KPBU. "Proyek di IKN sebetulnya menarik, tapi realisasinya sejauh ini mana? Kita belajar dari pengalaman sebelumnya, janji begini-begitu, tapi pelaksanaannya tidak mudah," katanya.

Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia Rusmin Lawin punya pandangan berbeda. Dia menyebutkan, banyak investor yang tertarik dan bersedia menanamkan modal di IKN. "Pemerintah akan membawa masuk 6.000 ASN dan terus bertambah selama lima tahun ke depan. Ini pasar yang cukup besar."

Selain insentif dari pemerintah serta peluang pasar di IKN, Rusmin menambahkan, sentimen positif bagi industri properti datang dari berakhirnya Pemilihan Umum 2024. Hasil hitung cepat yang menunjukkan keunggulan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dianggap membawa kepastian bagi pelaku usaha.

"Sudah jelas yang akan terpilih adalah presiden yang akan meneruskan program Presiden Joko Widodo," tuturnya.

***

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus