Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat rugi sepanjang 2024 Rp 5,46 triliun. Jumlah itu menurun sekitar 94 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 90,5 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan sepanjang 2024 perseroannya terus mencari cara baru dan efektif untuk memenangi persaingan dan menjangkau banyak konsumen. Patrick mengatakan, GoTo Group melihat ada peningkatan signifikan dalam jumlah pengguna sepanjang tahun. “Mengharapkan hal ini akan terus berlanjut hingga tahun 2025 seiring dengan strategi ekosistem kami yang terus terbukti efektif,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 12 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sepanjang 2024, Grup GoTo mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 15,89 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya Rp 14,78 triliun. Meski demikian, jumlah aset Grup GoTo tercatat Rp 43 triliun di 2024 atau turun dari 2023 sebesar Rp 54 triliun.
Patrick mengatakan GoTo Group ke depan akan memperkuat bisnis melalui berbagai inovasi, baik operasional maupun di level produk. Langkah ini, kata dia, untuk meningkatkan pendapatan, efisiensi biaya, dan layanan yang lebih terarah. “Serta menghadirkan layanan yang lebih terarah dan dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan,” kata Patrick.
Simon Ho, Direktur Keuangan Grup GoTo, menambahkan perbaikan pada pendapatan ini mencerminkan profitabilitas dari perseroannya. Selain itu, pendapatan yang bertambah ini juga hasil dari efektivitas strategi pengelolaan biaya yang diterapkan di seluruh lini bisnis. “Pendapatan dan profitabilitas mencerminkan pertumbuhan yang terus berlanjut dari layanan inti kami,” kata Simon.
Selain itu, Simon mengatakan pondasi keuangan yang sehat ini akan memperkuat posisi GoTo di 2025 untuk menjalankan strategi bisnis. Sepanjang 2024, kas rutin tetap satu Grup Goto turun 3 persen, sementara biaya kas rutin korporasi turun 34 persen. Hingga 31 Desember 2024, Grup Goto memiliki kas dan setara kas serta deposito jangka pendek senilai Rp 21 triliun atau setara US$1,3 miliar. “GoTo mempertahankan posisi kas dan neraca keuangan yang solid,” kata Simon.
Pilihan Editor: Dampak Fluktuasi Rupiah dan Naiknya Utang Pemerintah