Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Serapan Insentif Motor Listrik bagi Pelaku UMKM Masih Rendah, Kemenkop UKM Beberkan Penyebabnya

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) ungkap penyebab rendahnya serapan insentif motor listrik di kalangan UMKM.

30 November 2023 | 10.22 WIB

Sekretaris Deputi Bidang Usaha Kecil Menengah (UKM) Kementerian Koperasi dan UKM Koko Haryono ketika ditemui di sela acara Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Smesco Jakarta, pada Rabu, 29 November 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Perbesar
Sekretaris Deputi Bidang Usaha Kecil Menengah (UKM) Kementerian Koperasi dan UKM Koko Haryono ketika ditemui di sela acara Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Smesco Jakarta, pada Rabu, 29 November 2023. TEMPO/Riri Rahayu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) buka suara soal masih rendahnya serapan insentif motor listrik di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). Padahal, pelaku UMKM menjadi salah satu sasaran utama penerima insentif Rp 7 juta sebelum pelonggaran syarat menjadi satu KTP satu penerima.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sekretaris Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM Koko Haryono mememberkan sejumlah penyebabnya, Pertama, soal sosialisasi kepada pelaku UMKM yang cenderung masih rendah. Padahal, mereka membutuhkan jaminan soal servis, charging station, ketika mau membeli sepeda motor listrik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Itu perlu dilakukan sosialisasi lebih intens," ujar Koko ketika ditemui di Gedung Smesco Jakarta, Rabu, 29 November 2023.

Menurut Koko, pelaku UMKM mesti diyakinkan manfaat penggunaan sepeda motor listrik. Kemudian, soal harga yang dianggap cenderung lebih mahal. Padahal, kata dia, ada brand tertentu yang menjual murah. Belum lagi jika ditambah subsidi dari pemerintah.

"Pendekatan untuk promosi dan edukasi kepada teman-teman UMKM saya rasa perlu ditambah lagi," tutur Koko.

Pemerintah menggelontorkan subsidi sepeda motor listrik Rp 7 juta. Mulanya, program ini menyasar pelaku UMKM, penerima kredit usaha rakyat (KUR), penerima bantuan produktif usaha mikro atau BPUM, dan penerima subsidi upah dan bantuan subsidi listrik 450 hingga 900 VA. Namun akhirnya diperluas menjadi satu KTP satu penerima insentif.

Akan tetapi, serapan insentif ini masih jauh dari target. Pemerintah menargetkan 200 ribu unit sepeda motor listrik baru pada 2023. Sementara berdasarkan informasi dari sisapira.id per Kamis, 30 November 2023 pukul 09.01, penyalurannya baru mencapai 4.148 unit. Sedangkan 4.243 unit masih terverifikasi dan 6.662 baru masuk proses pendaftaran. Walhasil, masih ada 184.947 kuota yang tersisa.

Lambatnya realisasi juga terjadi pada penyaluran insentif sepeda motor konversi yang ditargetkan mencapai 50 ribu unit pada 2023. Kementerian ESDM mencatat baru ada 112 unit motor yang mendapat konversi tersebut. Sedangkan permohonan yang masuk per 16 Agustus 2023 tercatat 5.399. Padahal, Kementerian ESDM menargetkan 50 unit motor listrik konversi yang terealisasi tahun ini.

"Ada 1.716 permohonan dibatalkan, yang sebagian besar karena berpendapat bahwa biaya yang ditanggung masih tinggi," kata Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM Agus Tjahjana Wirakusumah, Selasa, 28 November 2023, dikutip dari Antara. 

RIRI RAHAYU | ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus