Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) buka suara soal masih rendahnya serapan insentif motor listrik di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). Padahal, pelaku UMKM menjadi salah satu sasaran utama penerima insentif Rp 7 juta sebelum pelonggaran syarat menjadi satu KTP satu penerima.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sekretaris Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM Koko Haryono mememberkan sejumlah penyebabnya, Pertama, soal sosialisasi kepada pelaku UMKM yang cenderung masih rendah. Padahal, mereka membutuhkan jaminan soal servis, charging station, ketika mau membeli sepeda motor listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Itu perlu dilakukan sosialisasi lebih intens," ujar Koko ketika ditemui di Gedung Smesco Jakarta, Rabu, 29 November 2023.
Menurut Koko, pelaku UMKM mesti diyakinkan manfaat penggunaan sepeda motor listrik. Kemudian, soal harga yang dianggap cenderung lebih mahal. Padahal, kata dia, ada brand tertentu yang menjual murah. Belum lagi jika ditambah subsidi dari pemerintah.
"Pendekatan untuk promosi dan edukasi kepada teman-teman UMKM saya rasa perlu ditambah lagi," tutur Koko.
Pemerintah menggelontorkan subsidi sepeda motor listrik Rp 7 juta. Mulanya, program ini menyasar pelaku UMKM, penerima kredit usaha rakyat (KUR), penerima bantuan produktif usaha mikro atau BPUM, dan penerima subsidi upah dan bantuan subsidi listrik 450 hingga 900 VA. Namun akhirnya diperluas menjadi satu KTP satu penerima insentif.
Akan tetapi, serapan insentif ini masih jauh dari target. Pemerintah menargetkan 200 ribu unit sepeda motor listrik baru pada 2023. Sementara berdasarkan informasi dari sisapira.id per Kamis, 30 November 2023 pukul 09.01, penyalurannya baru mencapai 4.148 unit. Sedangkan 4.243 unit masih terverifikasi dan 6.662 baru masuk proses pendaftaran. Walhasil, masih ada 184.947 kuota yang tersisa.
Lambatnya realisasi juga terjadi pada penyaluran insentif sepeda motor konversi yang ditargetkan mencapai 50 ribu unit pada 2023. Kementerian ESDM mencatat baru ada 112 unit motor yang mendapat konversi tersebut. Sedangkan permohonan yang masuk per 16 Agustus 2023 tercatat 5.399. Padahal, Kementerian ESDM menargetkan 50 unit motor listrik konversi yang terealisasi tahun ini.
"Ada 1.716 permohonan dibatalkan, yang sebagian besar karena berpendapat bahwa biaya yang ditanggung masih tinggi," kata Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM Agus Tjahjana Wirakusumah, Selasa, 28 November 2023, dikutip dari Antara.
RIRI RAHAYU | ANTARA