Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Setelah CNN Berlabuh di Mampang

Pengusaha Chairul Tanjung meluncurkan CNN Indonesia. Menambah persaingan televisi berita.

19 Mei 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIGA kali Ishadi Sutopo Kartosaputro meralat keterangannya tentang posisi portal berita CNNIndonesia.com sebagai usaha baru PT Trans Media Corpora. Awalnya, Komisaris CNN Indonesia itu menyebutkan portal berita baru ini bakal dikelola dalam satu biduk perusahaan bersama siaran televisi CNN Indonesia.

Dua jam berselang, dia mengoreksi keterangan sebelumnya dan mengatakan bahwa CNNIndonesia.com akan berada di bawah bendera PT Agranet Multicitra Siberkom, anak usaha Trans Media. Sehari kemudian, mantan Direktur Utama Trans TV itu kembali ke pernyataan awal bahwa portal dan televisi CNN Indonesia bakal dikelola dalam satu atap. "Langsung di bawah Trans Media," katanya kepada Tempo, Selasa pekan lalu.

Grup Trans Media, yang berkantor di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, memang sedang membongkar-pasang kapal baru mereka, CNN Indonesia. Bisnis baru ini dikantongi setelah kelompok bisnis milik pengusaha Chairul Tanjung itu bersepakat bermitra dengan Turner Broadcasting System Asia-Pacific, pemilik CNN International, akhir Februari lalu.

Ishadi mengatakan Trans Media dipilih untuk menakhodai CNN Indonesia, baik portal berita maupun siaran televisi berita 24 jam. "Bentuk kerja samanya strategic partner," ujarnya. Model serupa terjadi pada CNN Cile, Turki, dan India.

Kehadiran CNN Indonesia menambah jumlah televisi berita setelah Metro TV, TV One, dan Bloomberg TV Indonesia. Jika tidak ada aral melintang, siaran CNN Indonesia akan tayang mulai September mendatang.

Ishadi mengatakan, untuk siaran televisi, tidak sulit menempatkan CNN Indonesia dalam perusahaan. CNN Indonesia setara dengan anak usaha Trans Media, yaitu PT Televisi Transformasi Indonesia, yang menyiarkan Trans TV, dan PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, yang memiliki Trans7. Bedanya, dua stasiun televisi itu mengudara pada frekuensi bebas (free to air), sedangkan CNN Indonesia ditayangkan di televisi berbayar Transvision, yang sebelum diambil alih Chairul Tanjung bernama Telkomvision.

Kesulitan datang ketika Trans Media ingin menempatkan portal CNNIndonesia.com. Alasannya, Trans sudah memiliki portal detik.com di bawah PT Agranet, yang dibeli dengan harga lebih dari setengah triliun rupiah pada 2011.

Namun, menurut Ishadi, itu tidak menjadi persoalan. Untuk sementara CNNIndonesia.com akan disatukan dengan detik.com dalam satu newsroom. Dia optimistis kehadiran portal baru ini tidak akan menggerus bisnis saudara tuanya. "Detik akan meningkat kualitasnya."

l l l

PERJALANAN mendapatkan restu CNN International ditempuh selama dua tahun oleh Trans Media. Ishadi mengatakan beberapa pejabat Trans Media sudah lebih dulu kenal dengan petinggi CNN. Dia mengklaim dekat dengan mantan Kepala CNN Hong Kong, Ian McIntosh, wartawan Radio Australia pada 1999. "Saya selalu menemui Ian setiap kali berkunjung ke Hong Kong," ujarnya.

Ishadi mengatakan lobi resmi dilakukan direktur pengembangan bisnis induk usaha CT Corp dua tahun lalu. Lobi itu dilanjutkan dengan lawatan Chairul Tanjung ke Atlanta, Amerika Serikat, markas CNN. "Negosiasi langsung dipimpin Pak CT (Chairul Tanjung)," katanya.

Perihal kompetisi untuk mengantongi restu CNN, Ishadi enggan menjelaskan perusahaan media lain yang menjadi pesaing mereka. Dia hanya memprediksi pemilik televisi berbasis berita yang ada saat ini juga membidik CNN. "Secara logika, news channel seperti TV One dan Metro TV juga ingin menggandeng CNN," ujarnya. "RCTI juga."

Ishadi mengatakan pilihan CNN terhadap Indonesia disandarkan pada pertimbangan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang di atas lima persen dan besarnya penduduk menggiurkan bagi Presiden CNN Worldwide Jeff Zucker untuk melebarkan sayap bisnisnya. "Kami menyasar pasar Asia Tenggara," katanya.

Zucker dalam siaran persnya pada akhir Februari lalu optimistis portal CNNIndonesia.com bakal sukses. Optimisme itu dipupuk di atas prediksi jumlah penduduk Indonesia pengakses Internet bakal menyodok ke angka 100 juta orang pada 2016. "Kemitraan ini menempatkan CNN dalam posisi yang unik untuk menjangkau jutaan masyarakat Indonesia, yang sejauh ini belum dapat dilakukan oleh CNN sendiri," katanya.

Perusahaan baru yang menaungi CNN Indonesia merupakan patungan antara CNN dan Trans Media. Meski menyebutkan kepemilikan Chairul Tanjung dominan, Ishadi tidak mau membuka jumlah persisnya.

CNN menghabiskan dua tahun untuk menimbang Trans Media sebagai mitra. Pemimpin Redaksi CNN Indonesia Titin Rosmasari menyatakan keputusan Zucker memilih Trans Media ini karena produk beritanya dianggap bebas dari kepentingan partai politik. "Ini keunggulan kami," katanya.

Menurut Titin, model kemitraan ini memudahkan kedua perseroan saling mengakses berita. Terbuka jalan bagi CNN untuk mengantongi berita lokal berskala internasional. Titin mengatakan, dalam proses persiapan CNN Indonesia, beberapa kali redaksi CNN meminta berita erupsi Gunung Kelud dan wabah virus Middle East respiratory syndrome (MERS) yang menjangkiti muslim Indonesia sepulang umrah.

Sebaliknya, Trans Media sudah merasakan empuknya mengakses produk CNN International berupa berita seputar tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. "Nantinya akan lebih masif," kata Titin.

Ishadi optimistis keberadaan CNN Indonesia akan mendongkrak jumlah pelanggan Transvision, yang saat ini masih bertengger pada 400 ribu orang. Kerja sama dengan CNN juga akan berpengaruh pada peningkatan kualitas berita di Trans 7 dan Trans TV. Sebab, nantinya produk berita CNN Indonesia akan ditayangkan di dua televisi tersebut selama empat-tujuh jam per hari.

Arya Mahendra Sinulingga, Sekretaris Perusahaan MNC Group, induk stasiun televisi RCTI, MNC TV, Global, dan televisi berbayar Indovision, mengatakan tidak terancam dengan kehadiran CNN Indonesia. Alasannya, ceruk televisi berita masih kecil. Ia juga membantah kabar bahwa perseroannya ikut dalam persaingan mendapatkan CNN Indonesia. "Kami lebih tertarik mengembangkan konten lokal," katanya Rabu pekan lalu.

Arya menilai kehadiran CNN Indonesia yang bakal tayang di Transvision bukan ancaman bagi Indovision, yang mendominasi pasar televisi berbayar. Jumlah penonton Indovision yang mencapai 2,4 juta pelanggan dan pangsa pasar 73 persen sulit dikejar pesaing lain.

Ishadi yakin akan mampu menaikkan jumlah pelanggan Transvision. Sebab, pasar televisi berbayar terbentang luas. Miladinne Inesza Lubis, Associate Director Komunikasi dan Marketing Nielsen Indonesia, mengatakan, dari 11 kota yang disurvei, jumlah pelanggan televisi berbayar baru mencapai rata-rata 8,6 persen.

Angka tertinggi berada di Jakarta, yaitu 11,3 persen atau sekitar 3,3 juta pelanggan. "Mengubah rumah tangga yang hanya memiliki siaran televisi frekuensi bebas menjadi televisi berbayar merupakan tantangan yang dihadapi semua operator," katanya.

Akbar Tri Kurniawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus