Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kereta layang tanpa awak (skytrain) Bandara Soekarno-Hatta sempat mogok pagi tadi, Ahad 7 Januari 2017. Gangguan listrik menyebabkan mesin kereta itu terhenti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Perhuhungan Budi Karya Sumadi mengaku sudah bicara dengan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaludin mengenai kejadian itu. "Saya marah-marah tadi ke Pak Awal," ujarnya sambil tertawa saat di Tanjung Priok, Jakarta, Ahad, 7 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepada Awaluddin, Budi meminta agar perusahaan menerapkan standar operasi yang lebih baik. Perusahaan juga diminta menempatkan orang-orang terbaik untuk menangani skytrain. "Karena skytrain itu showcase kami," ujarnya.
Operasional skytrain bandara Soetta terhenti karena gangguan listrik sekitar pukul 09.45 WIB. Sekitar 30 penumpang dari dua trainset langsung dievakuasi pengelola. Mereka diantar ke terminal terdekat menggunakan jalur darurat. Penumpang kemudian dijemput menggunakan bus dan melanjutkan perjalanan dengan moda tersebut.
Budi mengatakan seluruh proses evakuasi diselesaikan dalam waktu 15 menit. Setelahnya, Angkasa Pura mengecek gangguan dan mendeteksi sumbernya di jaringan listrik. Dilansir keterangan tertulis, perusahaan menangani gangguan tersebut dalam waktu 60 menit. Skytrain kembali beroperasi pada pukul 11.15 WIB.
Skytrain merupakan layanan baru di Bandara Soekarno-Hatta. Kereta yang mengantarkan penumpang ke tiap terminal ini beroperasi pada 26 Desember 2017. Skytrain beroperasi mulai pukul 0.427-00.17 WIB tiap harinya.