Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sri Mulyani Usulkan Plastik Hingga Teh Kemasan Kena Cukai

Sri Mulyani mengusulkan ke DPR tiga produk ini untuk dikenakan cukai.

19 Februari 2020 | 12.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menkeu Sri Mulyani Indrawati memberikan pidato pada acara Mandiri Investment Forum 2020 Indonesia : Advancing Investment-Led Growth, di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo.Co, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan tiga tarif cukai baru ke Komisi Keuangan DPR. Ketiganya yaitu cukai kantong plastik, cukai minuman bergula, dan cukai emisi C02 kendaraan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertama cukai kantong plastik. “Kami usulkan Rp 30 ribu per kilogram,” kata Sri Mulyani dalam rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sri Mulyani mengusulkan cukai ini diterapkan pada kantong plastik dengan ketebalan di bawah 75 mikron atau kantong kresek. Dengan usulan ini, maka tarif cukai akan dikenakan Rp 200 per lembar. Lalu, retailer akan mengenakan tarif cukai Rp 200 sampai Rp 500 per lembar.

Kedua cukai minuman bergula. Sri Mulyani mengusulkan tarif cukai ini karena angka pengidap diabetes di Indonesia cukup tinggi. Ini pula yang menjadi salah satu penyumbang defisit keuangan di BPJS Kesehatan.

Adapun tiga jenis produk yang dikenai cukai yaitu produk teh kemasan, minuman berkarbonasi, hingga minuman lainnya seperti minuman energy drink hingga kopi konsentrat. Tarif yang diusulkan masing-masing adalah Rp 1.500 per liter, Rp 2.500 per liter, hingga Rp 2.500 per liter. Usulan 

Ketiga cukai emisi kendaraan bermotor. Objek yang diusulkan kena cukai adalah kendaraan yang menghasilkan emisi CO2. Sebenarnya, Kementerian Keuangan telah menerapkan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) untuk kendaraan dengan CC yang lebih besar. “Tapi harusnya lebih tepat dengan cukai,” kata Sri Mulyani.

 

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus