Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah melalui Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM konsisten mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk mengakses pembiayaan yang mudah dan murah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain meningkatkan plafon KUR untuk 2022, pemerintah memberikan relaksasi berupa tambahan subsidi bunga KUR.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebagai wujud kepedulian pemerintah untuk memberikan akses pembiayaan murah bagi pelaku usaha,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Senin, 18 April 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Plafon penyaluran KUR nasional 2022 telah ditetapkan Rp 373,17 triliun dan mengalami peningkatan dibandingkan plafon KUR 2021 yang tercatat Rp 285 triliun. Pedoman pelaksanaan KUR telah diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No.1/2022.
Relaksasi berupa tambahan subsidi bunga KUR diberikan pemerintah tiga persen hingga 31 Desember 2022, sehingga penerima KUR hanya membayar bunga KUR tiga persen dari yang seharusnya enam persen sampai dengan 31 Desember 2022.
Relaksasi tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No.5/2022. Untuk mengakselerasi pemanfaatan KUR, pemerintah secara rutin menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi, termasuk bagi kalangan civitas akademika.
Dalam acara Sosialisasi KUR Goes to Campus Millenial Agriculture Forum, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir mengatakan pemerintah memiliki visi Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong di sektor pertanian.
“Momentum pertumbuhan sektor pertanian ini harus bisa kita pertahankan. Salah satu harapannya adalah dari generasi muda, supaya sektor pertanian kita bisa mandiri, ketahanan pangan kita bisa terjaga,” katanya.
Dalam optimalisasi penyaluran KUR, khususnya kepada sektor pertanian, peran serta lembaga penyalur sangat dibutuhkan sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam menjangkau pelaku usaha pertanian di berbagai daerah.
Senior Vice President Micro Development & Agent Banking Group Bank Mandiri Ashraf Farahnaz mengungkapkan sektor pertanian selalu menjadi fokus Bank Mandiri untuk terus melakukan inovasi, mendorong kolaborasi, dan memastikan capability yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal.
Dalam hal ini, untuk terus memberikan support, tidak hanya dari sisi pembiayaan tapi akses pasar dan pendampingan dalam proses budidaya.
MUTIA YUANTISYA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu