Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil analisa Institute for Development of Economics and Finance atau INDEF di media sosial membuktikan 99 persen masyarakat sepakat impor ilegal harus dimusnahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Analisa tersebut dilakukan di media sosial Twitter yang kini berganti nama menjadi X. Data yang diambil merupakan hasil dari 2.136 perbincangan atau komentar pada kurun waktu 25 Juli sampai 6 Agustus 2024. Hasil data tersebut menyatakan 92,28 persen netizen di media sosial X setuju bahwa produk impor ilegal harus dimusnahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Respons masyarakat di media sosial X menyatakan 99 persen dari mereka sepakat bahwasanya produk impor ilegal harus segera dibasmi," ujar Direktur Pengembangan Big Data INDEF, Eko Listiyanto, melalui diskusi via aplikasi Zoom, Kamis, 8 Agustus 2024.
Adapun untuk memisahkan data yang benar-benar murni dengan yang tidak, ia mengatakan hal tersebut sudah melewati berbagai proses analisis yang dilakukan.
"Tentu saja kita sudah filter bahwa ini, katakanlah sudah buzzer free. Analis kami sudah melakukan berbagai tahapan untuk mendapatkan tanggapan yang tulus dari netizen," kata dia.
Di dalam penelitian ini, ditemukan juga saran dari masyarakat agar kualitas produk lokal harus tetap dijaga. Hal ini guna bersaing dengan produk impor dan juga untuk menjaga minat pembeli.
Dan yang menarik juga, kata dia, masyarakat berharap kualitas produk dalam negeri ini harus dijaga dan ditingkatkan kualitasnya. Hal ini guna konsumen tetap meminati produk-produk dalam negeri kita," kata dia.