Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI merespons pernyataan Presiden Jokowi soal minimnya pembiayaan yang dilakukan perbankan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengh (UMKM). Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, mengatakan perseroan akan terus mendorong penyaluran kredit UMKM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Sebagai bank dengan portofolio UMKM terbesar di Indonesia, BRI merespons positif kepedulian Presiden terhadap pemberdayaan UMKM di Indonesia, salah satunya melalui pembiayaan,” ujar Hendy ketika dihubungi Tempo, Kamis, 22 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hingga akhir Desember 2023, kredit BRI tercatat Rp 1.266 triliun. Sementara porsi kredit UMKM mencapai 84,38 persen dari total kredit tersebut. “Visi perseroan ingin mencapai 85 persen di tahun 2025,” kata dia.
Oleh karena itu, BRI akan terus mendorong penyaluran kredit UMKM porsinya mencapai target 85 persen dari total penyaluran kredit perseroan.
Salah satu strategi utama perseroan adalah dengan masuk ke segmen yang lebih kecil atau ultra mikro. “Kami akan menangkap potensi segmen ultra mikro melalui sinergi secara harmonis dengan penguasaan ultra mikro Pegadaian dan PMN (Penyertaan Modal Negara),” tuturnya.
Sinergi ini, kata Hendy, nantinya dimanfaatkan secara optimal bagi Perseroan untuk menciptakan sumber-sumber baru pendapatan (new sources of income) sebagai penggerak baru bagi pertumbuhan bisnis Perseroan (new growth engine).
“Tak hanya akses pembiayaan, berbagai program pemberdayaan dan pendampingan UMKM dilakukan BRI secara berkelanjutan melalui jaringan-jaringan di berbagai wilayah kepada para nasabah UMKM setempat,” kata Hendy.
Adapun sejumlah program pemberdayaan UMKM yang dilakukan BRI, antara lain Desa BRILIaN, Program Klaster UMKM, Link UMKM dan Pasar Rakyat Indonesia (PARI). “Sementara di sisi lain, BRI juga terus mendorong inklusi keuangan kepada pelaku usaha UMKM, utamanya usaha mikro dan ultra mikro.”
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pembiayaan yang dilakukan perbankan untuk UMKM masih minim. Menurut dia, saat ini dukungan kredit perbankan ke UMKM dari total penyaluran kredit secara keseluruhan baru 19 persen.
"Yang tidak kalah pentingnya, dukungan kita terhadap UMKM melalui perbankan dan asuransi, kredit perbankan untuk UMKM saat ini masih di angka 19 persen,” ujar Jokowi dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024 di The St. Regis, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024. Padahal, porsi kredit ke sektor UMKM memiliki target hingga 30 persen pada 2024.
Jokowi pun meminta terobosan strategi baru agar peningkatan kredit perbankan ke pelaku usaha UMKM bisa tumbuh lebih cepat. “Ini perlu sebuah terobosan, perlu sebuah strategi agar ada peningkatan kredit perbankan modal UMKM, sehingga kita bisa melihat UMKM kita tumbuh dengan baik," tuturnya.