Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Madiun - Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Kuswardojo, mengatakan bahwa dua rute perjalanan kereta dari wilayah kerjanya dialihkan pada Kamis sore, 14 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua kereta itu adalah Brantas relasi Blitar-Pasar Senen dan Matarmaja relasi Malang-Pasar Senen. Seharunya, kedua kereta itu menuju Jakarta melewati jalur utara (Semarang).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, karena di Ibu Kota Jawa Tengah masih tergenang banjir, maka rute perjalanan dua kereta itu diallihkan melalui jalur selatan (Solo Balapan, Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon, dan Jakarta).
Menurut Kuswardojo, banjir masih menggenagi jalur kereta api di wilayah Daop 4 Semarang. Lokasi tepatnya di Stasiun Semarang Tawang dan petak jalan Stasiun Semarang Tawang – Alastua, Sragi - Pekalongan serta Kaliwungu – Mangkang.
“Ketinggian air di lokasi masih mencapai 20 sentimeter, sehingga jalur belum dapat dilalui,” katanya.
Ia menjelaskan, banjir di Semarang juga mengakibatkan dua perjalanan kereta api yang melintasi Daop 7 Madiun mengalami keterlambatan. “Data yang kami peroleh, kereta Majapahit relasi Pasarsenen-Malang lambat 180 menit dan kereta Brawijaya relasi Gambir - Malang lambat 28 menit,” ujar Kuswardojo.
Kuswardojo mengatakan, keterambatan perjalanan kereta karena jalur kereta di antara Stasiun Semarang Tawang – Alastua masih tergenang banjir.
Akibat hambatan perjalanan kereta itu, sebanyak 24 pengguna jasa moda transportasi tersebut telah membatalkan perjalanannya. “Sebagian besar dengan tujuan Semarang dan Surabaya,” ucapnya.
PT KAI menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan perjalanan kereta akibat banjir itu. PT KAI bersama seluruh stakeholder terus berupaya sebaik mungkin untuk dapat segera menormalkan jalur dan operasional kereta api.
"Kami berkomitmen untuk senantiasa mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan kereta api. KAI terus berupaya untuk mengurangi kelambatan yang terjadi sehingga perjalanan kereta api dapat kembali normal," kata Kuswardojo.
Banjir yang melanda Kota Semarang akibat cuaca ekstrem terjadi sepanjang hari Rabu, 13 Maret 2024. Ibu kota Jawa Tengah diguyur hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang.