Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Omzet penjualan tiket pesawat di loket-loket maskapai penerbangan mengalami penurunan sekitar 50 persen karena terkena dampak dari penjualan tiket secara online.
Supervisor KCP Sriwijaya Air Palembang, Radial Dasa, di Palembang, Jumat, 22 September 2017, mengatakan maraknya penjualan tiket pesawat secara online saat ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap penjualan tiket di loket (counter) maskapai penerbangan.
Ia mengatakan penjualan tiket tidak seperti dulu dengan maraknya agen perjalanan sejak dua tahun terakhir, yang memberikan kemudahan dan lebih praktis saat memesan tiket pesawat.
Jadi, cukup dengan mengunggah aplikasi dari mana saja, orang sudah bisa melakukan pemesanan tiket pesawat dengan harga yang sama. Hal ini menjadi faktor penurunan tersebut.
Baca: Sriwijaya Air Bidik Pasar Penerbangan Umrah Tahun Ini
Meskipun omzet penjualan tiket Sriwijaya Air tergerus hampir sekitar 50 persen per bulan, pihaknya tetap optimistis masih banyak pelanggan setia yang tetap melakukan di pembelian di loket. Apalagi pemesanan melalui online memiliki kelemahan, terutama untuk perubahan jadwal penerbangan.
Untuk mempertahankan sisa omzet sekitar 50 persen itu, pihaknya terus meningkatkan pelayanan dan melakukan pendekatan melalui relasi ke beberapa instansi pemerintah, BUMN, pihak swasta, serta pelanggan setia yang masih bisa diandalkan.
"Sriwijaya Air saat ini mengandalkan pelanggan setia dan pemesanan tiket pesawat secara booking group, karena salah satu kelemahan dari online tidak bisa melakukan pemesanan dalam jumlah banyak, seperti instansi pemerintah, BUMN, dan BUMD, yang akan melakukan gathering dan studi banding," ujar Radial.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini