Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Jumat siang, 20 Agustus 2021, dimulai dari Lo Kheng Hong memborong 3,5 juta lembar saham emiten Hary Tanoe hingga nasib ibu kota baru.
Adapula berita tentang anak usaha Garuda Indonesia, GMF AeroAsia, tidak membuka rekrutmen pegawai baru dan Neraca Pembayaran Indonesia pada triwulan II 2021 mengalami defisit US$ 400 juta.
Berikut empat berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Jumat siang:
1. Lo Kheng Hong Borong 3,5 Juta Lembar Saham Emiten Hary Tanoe
Investor kawakan Lo Kheng Hong kembali berbelanja saham MNC Group yang dipimpin Hary Tanoesoedibjo, PT Global Mediacom Tbk. (BMTR).
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dikutip Jumat, 20 Agustus 2021, kepemilikan Lo Kheng Hong di saham BMTR kembali bertambah dari 1.009.193.700 pada 16 Agustus 2021 menjadi 1.012.693.700 pada 18 Agustus 2021.
Dengan demikian, emiten yang mendapat julukan Warren Buffett Indonesia itu mengakumulasi 3,5 juta lembar saham BMTR.
Setelah transaksi, persentase kepemilikannya naik dari 6,09 persen menjadi 6,11 persen per akhir sesi 18 Agustus 2021.
Adapun, saham BMTR stagnan di level Rp 270 pada sesi 18 Agustus 2021. Total nilai transaksi perdagangan di pasar reguler, tunai, dan negosiasi senilai Rp 12,69 miliar.
Lo Kheng Hong terpantau beberapa kali mengakumulasi saham BMTR sepanjang periode berjalan 2021. Pada Januari 2021 misalnya. Dia membeli 1,5 juta lembar dan 7,2 juta lembar pada akhir Januari 2021.
Lo Kheng Hong lanjut memborong 15,54 juta saham BMTR pada awal Februari 2021 dan terus bertambah hingga menembus angka kepemilikan 6,09 persen per 16 Agustus 2021.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Efisiensi, Anak Usaha Garuda Tak Buka Rekrutmen untuk Gantikan Pegawai Pensiun
Anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, GMF AeroAsia, tidak membuka rekrutmen pegawai baru selama pandemi Covid-19. Upaya itu dilakukan untuk mengefisienkan belanja perusahaan di tengah menurunnya kinerja industri penerbangan.
"Saat ini efisiensi hanya jumlah pegawai yang berkurang karena pensiun normal tidak dilakukan penggantian,” ujar Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi dalam konferensi pers, Jumat, 20 Agustus 2021.
Selain tidak merekrut pegawai untuk menggantikan posisi awak perusahaan yang pensiun, GMF melakukan perampingan dari sisi struktur manajemen. Kendati begitu, Andi memastikan perseroan tetap mempertahankan pegawai tetapnya.
Andi menjelaskan pandemi Covid-19 menyebabkan kinerja bisnis penerbangan merosot. Bisnis penerbangan diproyeksikan baru mulai pulih pada 2024 sesuai dengan asumsi Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional atau IATA.
Di tengah kondisi yang serba tidak pasti, GMF pun melakukan sejumlah upaya efisiensi. Di antaranya, perusahaan menurunkan biaya material dan subkontrak. “Kami melakukan negosiasi dengan beberapa vendor untuk mengamandemen sejumlah kontrak menyesuaikan dengan situasi saat ini,” ujar Andi.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Neraca Pembayaran Defisit USD 400 Juta Triwulan II, Bank Indonesia: Tetap Rendah
Bank Indonesia mencatat Neraca Pembayaran Indonesia pada triwulan II 2021 mengalami defisit rendah US$ 400 juta. Defisit neraca pembayaran ditopang defisit transaksi berjalan yang tetap rendah dan surplus transaksi modal dan finansial yang berlanjut.
"Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II 2021 tetap baik, sehingga mendukung ketahanan eksternal," kata Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Jumat, 20 Agustus 2021.
Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2021 mencapai US$ 137,1 miliar. Nilai itu relatif sama dibandingkan posisi pada akhir Maret 2021. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional.
Pada transaksi berjalan pada periode laporan, defisit tercatat sebesar US$ 2,2 miliar atau 0,8 persen dari produk domestik bruto. Nilai itu meningkat dibandingkan dengan defisit sebesar US$ 1,1 miliar atau 0,4 persen dari PDB pada triwulan sebelumnya.
"Defisit transaksi berjalan pada triwulan II 2021 tetap rendah meski meningkat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik," kata Erwin.
Dia mengatakan perkembangan ini dipengaruhi peningkatan surplus neraca barang yang didukung kenaikan ekspor seiring peningkatan permintaan negara mitra dagang utama. Selain itu, harga komoditas dunia di tengah kenaikan impor sejalan dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik ikut mempengaruhi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Meski Tak Dianggarkan, Anak Buah Sri Mulyani: Proyek Ibu Kota Baru Jalan Terus
Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan, Rionald Silaban menyampaikan rencana pembangunan ibu kota negara atau ibu kota baru di Kalimantan Timur masih terus berjalan. Pernyataan ini disampaikan di tengah kosongnya anggaran untuk ibu kota baru di 2022
"Pada dasarnya, prosesnya saat ini masih terus dilakukan diskusi," kata Rionald dalam diskusi DJKN pada Jumat, 20 Agustus 2021.
Saat ini, kata dia, yang memimpin pembentukan peraturan perundang-undangannya tetap Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). "Jadi saat ini masih terus difinalisasi," kata anak buah Menteri Sri Mulyani Indrawati ini.
Di saat yang bersamaan, diskusi antar kementerian pun terus berjalan terkait pembiayaan dan penataan. Sehingga, Rionald meyakinkan bahwa progres dari rencana ini terus berjalan.
Pada 16 Agustus 2021, Presiden Jokowi sama sekali tidak menyinggung soal pemindahan ibu kota dalam pidato Nota Keuangan dan APBN 2022. Di hari yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah belum mengalokasikan anggaran untuk program ibu kota baru pada 2022.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini