Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Terkini: Faisal Basri Pernah Kritik 3 Menteri Jokowi yang Jadi Saksi Sengketa Pilpres, Paus Fransiskus Lanjutkan Perjalanan ke Papua Nugini Naik Garuda Indonesia

Ekonom senior UI Faisal Basri pernah mengkritik tiga menteri kabinet Presiden Jokowi yang menjadi saksi dalam sidang sengketa Pilpres.

6 September 2024 | 19.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Jumat sore, 6 September 2024 dimulai dari ekonom senior Univesitas Indonesia Faisal Basri pernah mengkritik tiga menteri kabinet Presiden Jokowi yang menjadi saksi dalam sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi 2024, namun memuji Mensos Tri Rismaharani. Keempat menteri ini menjadi saksi dalam sidang 5 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Disusul, Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, daerahnya membutuhkan anggaran mencapai Rp 600 triliun untuk berubahan menjadi Kota Global. Perubahan ini dicanangkan setelah pemerintah pusat memutuskan memindahkan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selanjutnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengakui adanya permasalahan e-materai yang menghambat proses pendaftaran calon aparatur negeri sipil (CASN). Tiko, sapaannya, mengklaim pihaknya sedang me-review persoalan tersebut.

Berikutnya, Kepala Negara Vatikan sekaligus Pemimpin Umat Katolik Sedunia, Paus Fransiskus, hari ini bertolak ke Papua Nugini. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat wide body Airbus A330-900neo untuk mendukung penerbangan rombongan Paus Fransiskus ke Papua Nugini.  

Terakhir, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan institusinya akan melibatkan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan program Merdeka Belajar untuk mencetak satu juta hektar sawah. 

Kelima berita ini paling banyak diakses pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. 

Berikut ringkasan lima berita yang trending tersebut:

Selanjutnya: 1. Faisal Basri Pernah Kritik 3 Menteri Saksi Sidang Sengketa Pilpres....

1. Faisal Basri Pernah Kritik 3 Menteri Saksi Sidang Sengketa Pilpres tapi Puji Tri Risma, Ini Sebabnya

Ekonom senior Univesitas Indonesia Faisal Basri pernah mengkritik tiga menteri kabinet Presiden Jokowi yang menjadi saksi dalam sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi 2024, namun memuji Mensos Tri Rismaharani. Keempat menteri ini menjadi saksi dalam sidang 5 April 2024.

Faisal Basri, 65 tahun meninggal pada Kamis dinihari, 5 September 2024, karena serangan jantung.

Faisal Basri secara blak-blakan di acara podcast YouTube milik Bambang Widjojanto yang diunggah pada Sabtu, 13 April 2024, menyebut tiga menteri yang hadir dalam sidang memberi kesaksian layaknya seperti membacakan pidato kenegaraan.

Ketiga menteri yang dikritik Faisal Basri adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.  

Berita selengkapnya baca di sini.

2. Ibu Kota Pindah ke IKN, Heru Budi: Perlu Rp 600 Triliun Bangun Jakarta Menjadi Kota Global

Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, daerahnya membutuhkan anggaran mencapai Rp 600 triliun untuk berubahan menjadi Kota Global. Perubahan ini dicanangkan setelah pemerintah pusat memutuskan memindahkan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Heru Budi menjelaskan, DPR mengesahkan Undang-Undang tentang Daerah Khusus Jakarta pada Mei 2024 lalu. Mau tidak mau, kata dia, Jakarta pada waktunya akan melepas status sebagai ibu kota negara. 

Dalam 20 tahun mendatang, dia menyebut Jakarta akan memperkuat peran sebagai kota global yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Berita selengkapnya baca di sini.

Selanjutnya: 3. Layanan E-Materai Peruri Terganggu, Wamen BUMN....

3. Layanan E-Materai Peruri Terganggu, Wamen BUMN Janjikan Perbaikan

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengakui adanya permasalahan e-materai yang menghambat proses pendaftaran calon aparatur negeri sipil (CASN). Tiko, sapaannya, mengklaim pihaknya sedang me-review persoalan tersebut.

"Ke depan, kami pastikan infrastruktur Peruri (Perusahaan Umum Percetakan Uang RI) ditingkatkan untuk memastikan tidak ada isu lagi di e-materai atau produk-produk lain," kata Tiko di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat, 6 September 2024. "Kami akan perbaiki kapasitas dan kapabilitas Peruri ke depan."

Kamis kemarin, sebagaimana dilaporkan Antara, Tiko juga menjanjikan pengembalian dana bagi para pembeli e-materai melalui situs Peruri.  Namun untuk kepastian waktu pengembalian dananya, Ia mengatakan bakal melakukan diskusi lebih lanjut dengan Direktur Utama Perum Peruri. 

Berita selengkapnya baca di sini.

4. Ini Tipe Pesawat Garuda Indonesia yang Terbangkan Rombongan Paus Fransiskus ke Papua Nugini

Kepala Negara Vatikan sekaligus Pemimpin Umat Katolik Sedunia, Paus Fransiskus, hari ini bertolak ke Papua Nugini. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat wide body Airbus A330-900neo untuk mendukung penerbangan rombongan Paus Fransiskus ke Papua Nugini.  

Pesawat dengan nomor penerbangan GA-7780 itu mampu mengangkut hingga 301 penumpang. Pesawat tersebut diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta pada pukul 09.45 LT dan tiba di Jackson International Aiport, Port Moresby pada pukul 18.50 LT.  

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra akan mendampingi perjalanan dari Jakarta menuju ibu kota Papua Nugini, Port Moresby. 

Berita selengkapnya baca di sini.

Selanjutnya: 5. Bakal Libatkan Mahasiswa untuk Cetak 1 Juta Hektar Sawah....

5. Bakal Libatkan Mahasiswa untuk Cetak 1 Juta Hektar Sawah dengan Gaji Rp 10 Juta, Mentan: Supaya Betah

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan institusinya akan melibatkan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan program Merdeka Belajar untuk mencetak satu juta hektar sawah. 

Amran Sulaiman mengatakan upaya menciptakan lumbung pangan mesti berjalan satu paket antara cetak sawah dan alat pertanian. 

“Polbangtan dan Merdeka Belajar kita kirim anak-anak kita,” kata Amran Sulaiman saat rapat dengan pendapat dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, pada Jumat, 6 September 2024. 

Dalam proses itu, Amran Sulaiman mengatakan para mahasiswa akan digaji sebesar Rp 10 juta untuk mengoperasikan alat pertanian dan mencetak sawah. Dia menyebut upah Rp 10 juta akan membuat mahasiswa betah. 

Berita selengkapnya baca di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus