Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini yang banyak mendapat perhatian pembaca adalah tentang Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra yang meminta supaya harga tiket pesawat dinaikkan. Alasannya, biaya perawatan dan operasional pesawat mahal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berita lain yang juga banyak dibaca adalah tentang Kementerian Komunikasi dan Informatika yang telah memblokir hampir dua juta konten judi online. Kominfo menyatakan terus berupaya memutus akses konten jenis itu dalam platform digital dan situs web.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikutnya adalah berita mengenai pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA) Ervyn Kaffah yang mengungkap rendahnya kredibilitas anggaran untuk sektor air bersih dan sanitasi di daerah. Fenomena itu, kata dia, memiliki relevansi dengan tata kelola anggaran yang tidak mempertimbangkan kebutuhan perempuan miskin dan karakteristik wilayah pesisir.
Lalu berita tentang Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengungkapkan alasan CEO Tesla, Elon Musk, belum berinvestasi di Indonesia. Salah satu alasannya adalah persaingan dengan mobil listrik produksi Cina yang harganya lebih murah.
Berikut rangkuman berita terkini Tempo.co:
- Dirut Garuda Indonesia Ingin Tiket Pesawat Naik: Jangan Bandingkan dengan Penerbangan Internasional
PT Garuda Indonesia (Persero) berkukuh agar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merevisi kebijakan tarif batas atas atau TBA tiket pesawat. Sebab, dalam waktu dekat ini Kemenhub berencana mengubah besaran TBA yang mempengaruhi harga tiket pesawat.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan revisi TBA harus dilakukan lantaran besarannya belum berubah sejak 2019. "Walaupun kami tahu enggak mudah, tapi akan tetap kami sampaikan kondisi nyatanya saja bahwa semua (harga) naik," ucapnya di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Tangerang, Rabu, 22 Mei 2024.
Ia tak menampik kenaikan TBA tiket pesawat berpotensi menuai protes dari masyarakat. Namun, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak membandingkan harga tiket penerbangan domestik dengan penerbangan internasional.
Apalagi membandingkan dengan pelayanan, sehingga mereka menyimpulkan harga tiket pesawat mahal. Bagi masyarakat yang berpikir demikian, Irfan menjelaskan bahwa pesawat bukan moda transportasi utama, melainkan memang digunakan oleh kalangan tertentu yang terkadang juga memiliki kepentingan tertentu.
Ia berharap masyarakat dapat memahami jika pesawat membutuhkan ongkos yang mahal. "30 persen dari cost biaya kita tuh avtur. 30 persen sewa. 20 sampai 30 persen maintenance. Mau dibikin maintenance 0? bisa," ucapnya.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
- Kominfo Blokir Hampir 10 Ribu Konten Judi Online Tiap Hari
Kementerian Komunikasi dan Informatika, sepanjang periode 17 Juli 2023 sampai 21 Mei 2024, telah berhasil memblokir hampir dua juta konten judi online. Kominfo menyatakan terus berupaya memutus akses konten jenis itu dalam platform digital dan situs web.
Kominfo tepatnya take down 1.904.246 konten sepanjang periode tersebut. Sedangkan, dalam kurun satu bulan usai Rapat Pemberantasan Judi Online, pada 19 April - 21 Mei 2024, Kominfo telah menangani 290.850 konten judi online yang tersebar di berbagai platform.
"Hampir 300 ribu, jadi sehari bisa mendekati 10 ribu konten judi online (yang ditutup)," ujar Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dari laman resmi Kominfo, Rabu 22 Mei 2024.
Kominfo mengungkap memburu konten judi online dengan cara menelusuri menggunakan kata kunci. Selain itu, bekerja sama dengan penyelenggara platform digital seperti Google dan Meta apabila terjadi perubahan kata kunci.
Budi mengungkap ada 20.241 kata kunci di Google dan 2.637 kata kunci pada Meta. Ia juga memberi teguran kepada penyelenggara platform tersebut jika ada temuan konten judi online di sana, termasuk TikTok.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
- Studi FITRA: Pengelolaan Anggaran untuk Pemenuhan Air Bersih dan Sanitasi Bermasalah
Koalisi Masyarakat untuk Air dan Sanitasi Berkeadilan, Inklusif dan Berkelanjutan (Just-In WASH Calition Indonesia) mengungkap perempuan yang berdomisili di wilayah pesisir masih kekurangan akses air bersih dan sanitasi. Salah satu penyebabnya, pemerintah belum melakukan pengelolaan sumber daya publik secara adil dan efektif. Koalisi mendorong pemerintah supaya memprioritaskan pemenuhan air bersih dan sanitasi yang layak dan aman bagi perempuan di wilayah pesisir.
Wakil Sekretaris Jenderal Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA) Ervyn Kaffah mengatakan kredibilitas anggaran untuk sektor air bersih dan sanitasi di daerah sangatlah rendah. Fenomena itu, kata dia, memiliki relevansi dengan tata kelola anggaran yang tidak mempertimbangkan kebutuhan perempuan miskin dan karakteristik wilayah pesisir.
Padahal, pesisir merupakan wilayah yang rentan terhadap perubahan iklim. "Sejauh ini masih jadi pertanyaan, bagaimana program pemerintah beradaptasi dengan perubahan iklim," kata Ervyn kepada Tempo pada Kamis, 23 Mei 2024.
Koalisi Masyarakat untuk Air dan Sanitasi Berkeadilan dan Inklusif terdiri dari terdiri dari Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI), Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Perkumpulan Inisiatif, Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA) dan International Budget Partnership (IBP).
Seknas FITRA sendiri telah melakukan studi tentang kebijakan dan anggaran air bersih dan sanitasi di wilayah pesisir, khususnya di lima kabupaten dan kota. Seperti di Kabupaten Lombok Timur (Provinsi Nusa Tenggara Barat), Bangkalan (Jawa Timur), Tangerang (Banten), Kota Semarang (Jawa Tengah), Kota Medan (Sumatera Utara).
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
- Mengapa Tesla Belum Mau Investasi di Indonesia?
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa CEO Tesla, Elon Musk, belum berinvestasi di Indonesia karena alasan oversupply kendaraan listrik (EV) dari China.
Luhut mengatakan bahwa Elon Musk masih menunggu beberapa waktu untuk berpikir investasi di mana pun, termasuk di Indonesia, karena harga mobil listrik produksi China lebih murah dari mereka.
"Kelihatan EV China oversupply, harganya China lebih murah dari mereka, jadi dia (Elon Musk) masih menunggu beberapa waktu untuk berpikir investasi di mana pun," ujar Luhut ketika ditemui usai peluncuran buku Citarum Harum di Badung, Bali, Senin, 20 Mei 2024.
Luhut juga mengungkapkan bahwa pabrik Tesla di Meksiko dan Jerman telah mengurangi produksi mereka, menunjukkan bahwa Elon Musk mempertimbangkan kondisi pasar dunia sebelum membuat keputusan investasi. "Jadi, mereka masih melihat pasar dunia. (Setelah) lebih tenang, nanti baru mereka akan masuk," katanya.
Namun Luhut juga menegaskan bahwa Indonesia adalah salah satu alternatif yang sangat baik bagi Elon Musk untuk berinvestasi kendaraan listrik. "Indonesia saya kira akan menjadi alternatif yang sangat baik buat beliau (Elon)," ujarnya.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.