Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah pusat menargetkan pembangunan terminal baru Bandara Tjilik Riwut rampung pada 2018. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan Kalimantan Tengah, Yuren S. Bahat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Peningkatan kapasitas bandara tersebut diharapkan mampu mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di provinsi ini. Gubernur Kalimantan Tengah juga sangat menginginkan Bandara Tjilik Riwut jadi bandara internasonal," ujarnya di Palangkaraya, Jumat, 19 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Terminal baru Bandara Tjilik Riwut, menurut dia, ditargetkan beroperasi paling lambat awal 2019, sehingga pembangunan yang telah dimulai sejak 2014 sudah harus selesai pada 2018.
Selain terminal, ia mengemukakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) juga telah mengusulkan perpanjangan landasan pacu (runway) di Bandara Tjilik Riwut. Bandara tersebut mengabadikan tokoh yang juga Gubernur Kalimantan Tengah periode pertama, Tjilik Riwut.
Pemprov Kalteng mengusulkan hal itu, menurut dia, agar pesawat berbadan besar dapat mendarat di bandara yang terletak di Kota Palangkaraya, dan selama ini menjadi salah satu pintu masuk ke Kalteng dan wilayah sekitarnya.
Yuren mengatakan apabila Bandara Tjilik Riwut menjadi bandara internasional, maka secara otomatis akan mampu menjadi bandara embarkasi haji.
"Jadi bandara internasional dan embarkasi haji. Kalau semuanya bisa terpenuhi, maka itu dampaknya besar bagi Kalteng. Jalur penerbangan kemungkinan akan terbuka langsung, dan akan banyak wisatawan yang datang ke provinsi ini," ucapnya.
Percepatan pembangunan Bandara Tjilik Riwut terus dilakukan dengan perkembangan yang menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalteng sangat serius untuk mengembangkan sekaligus mengenalkan potensi daerahnya.
ANTARA