Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Tiga Kiat Jadi Aktor ala Chicco Jerikho dan Wulan Guritno

Ada kiat berkarier dalam dunia film jika ingin menjadi aktor atau aktris terbaik. Simak tip dari Chicco Jerikho dan Wulan Guritno berikut ini.

29 November 2017 | 06.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Chicco Jerikho di kantor Tempo, Palmerah, 2 Mei 2017. Tempo/Ratih Purnama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Definisi aktor terbaik, kata Chicco Jerikho, adalah bermain jujur dan tidak bermain sendiri. “Dia harus bisa memunculkan karakter itu dengan mulus, ikhlas, dan serileks mungkin, dan yang terpenting bisa bermain dengan sekitar, team work harus keren,” kata sosok yang sering menyabet gelar aktor terbaik di berbagai festival ini.

Terbaru, Chicco meraih penghargaan Pemeran Utama Pria Terpuji dalam Festival Film Bandung 2017. Sebelumnya, aktor yang sedang sibuk syuting Foxtrot Six—film aksi hasil kolaborasi antara produser Mario Kassar dan sutradara asal Indonesia, Randy Korompis—ini pun menyabet penghargaan Tempo untuk dua filmnya, yaitu Cahaya dari Timur pada 2014 dan A Copy of Mind pada 2016.

Baca: 6 Gaya Hidup Orang Terkaya Bill Gates, Anak Tidak Dapat Warisan 

Karena itu, menurut Chicco, yang kini berambut gondrong, ada dua kiat utama untuk menjadi aktor yang baik, yaitu harus bisa beradaptasi dan jangan malas. “Harus rajin mencari data tentang peran yang dipercayakan, harus sering observasi, dan jangan pernah gengsi untuk mencoba sesuatu,” ujarnya.

Baca: Persamaan Cincin Tunangan Meghan Markle dan Kate Middleton

Aktor kelahiran 3 Juli 1984 ini memang selalu tampil total di setiap filmnya. Di film Cahaya dari Timur, misalnya, untuk menjadi pelatih sepak bola anak-anak di Ambon, Chicco rela tinggal selama tujuh bulan bersama penduduk lokal. “Saya jadi keluarga mereka dan saya berlatih sepak bola dengan mereka,” katanya, yang mengaku buta soal sepak bola saat itu.

Artis Wulan Guritno berpose saat peluncuran trailer film horor terbarunya berjudul Jailangkung di Jakarta, 30 Mei 2017. Film ini dibintangi Lukman Sardi, Amanda Rawles, Hannah Al Rashid, Jefri Nichol, serta Augie Fantinus. TEMPO/Nurdiansah

Wulan Guritno menambahkan kiat yang ketiga, yaitu menjaga perilaku, “Attitude itu penting. Aktris atau aktor bukan selebritas. Menjadi selebritas itu sebuah bonus dari profesi tersebut. Kadang suka disalahartikan,” katanya. Jika perilakunya baik, maka si aktor atau aktris bisa melebur ke mana pun.

Menurut Wulan, kerja sama antar-pemain sangat penting. “Bagaimana menyeimbangkan atau membantu sehingga lawan main kita juga muncul sehingga saat main menjadi utuh. Its about movie and a story,” ujarnya.

Satu hal yang menurut Wulan perlu diperhatikan juga adalah tak ada perbedaan peran saat memainkan suatu film. “Menjadi pemain pendukung atau utama atau hanya cameo, itu sama saja. Sebab, masing-masing butuh permainan total,” ucapnya. 

Baca: Hasil Riset: Generasi Milenial Paling Suka Investasi Emas

Wulan pun berkisah saat dia bermain di sebuah film tentang HIV dan memerankan tokoh cameo. “Hanya tampil di 2 scene, tapi saya harus menampilkan sosok usia 60, yang sudah 30 tahun menjajakan diri ke mana-mana sehingga mengalami HIV, dan tak punya cinta,” tuturnya. Dia mengaku saat itu tenaganya seolah terperas seperti bermain dalam 2-3 film.

Wulan Guritno dan Chicco Jerikho sepakat bahwa menjadi aktor yang baik memang perlu proses, “Tak bisa instan,” kata mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus