Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) membukukan laba bersih selama tiga tahun berturut-turut. Pada 2024, SeaBank mencatatkan laba sebesar Rp 378,8 miliar. Angka itu meningkat 57 persen dari laba pada 2023 yang sebesar Rp 241,4 miliar. Sementara pada 2022, SeaBank untung Rp Rp 269,2 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SeaBank mengklaim pencapaian tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan yang bergerak di bidang perbankan digital ini. "Pencapaian ini merupakan hasil dari fokus kami dalam menghadirkan layanan perbankan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan didukung oleh pengelolaan perusahaan yang prudent," kata Direktur Utama SeaBank Indonesia Sasmaya Tuhuleley dalam keterangan resmi, Selasa, 25 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Capaian laba ini, lanjut Sasmaya, didukung oleh pertumbuhan pada sejumlah indikator keuangan lainnya. Total aset SeaBank hingga akhir 2024 tercatat sebesar Rp 34,6 triliun atau tumbuh 22,5 persen dari akhir tahun sebelumnya.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) SeaBank mencapai Rp 26,7 triliun. Penyaluran kredit, kata Sasmaya, juga menunjukkan tren positif dengan total kredit yang disalurkan mencapai Rp 22,4 triliun dan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) di 1,74 persen.
Kemudian, SeaBank melaporkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 30,8 persen. Hal ini, Sasmaya berujar, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis kedepannya. Adapun indikator lainnya, seperti return on assets (ROA) dan return on equity (ROE), masing-masing berada di angka 1,6 persen dan 6,9 persen.
Selain itu, SeaBank juga mencatat pertumbuhan jumlah nasabah. Per Desember 2024, nasabah SeaBank melonjak menjadi 17 juta, dari angka pada Oktober 2024 yang sejumlah 15 juta nasabah.
Sementara rata-rata transaksi harian SeaBank per 31 Desember 2024 sebanyak 4,7 juta transaksi dengan perputaran uang mencapai Rp 3 triliun per hari.