Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Vaksin Covid-19 Indovac Segera Diekspor, Bos Bio Farma: Sertifikat Halal Jadi Nilai Tambah

"IndoVac memenuhi kebutuhan aspek halal dan thayyib yang memperkuat jaminan kualitas dan keamanan atas vaksin," kata Dirut Bio Farma Honesti Basyir.

6 Oktober 2022 | 18.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin Covid-19 buatan PT Bio Farma (Persero) bernama IndoVac telah mendapatkan sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). "Alhamdulillah, Vaksin IndoVac telah resmi memperoleh Fatwa dan Ketetapan Halal dari MUI yang kemudian dijadikan dasar penerbitan Sertifikat Halal oleh BPJPH," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangan resmi, Kamis, 6 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Oleh karena itu, Bio Farma bisa memastikan seluruh proses dan rantai produksi Vaksin IndoVac sejak dari bahan baku dan prosesnya sampai dengan produk jadi telah memenuhi persyaratan produk halal. "IndoVac telah memenuhi kebutuhan aspek halal dan thayyib yang memperkuat jaminan kualitas dan keamanan atas vaksin ini," tutur Honesti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, fasilitas produksi vaksin IndoVac telah lebih dulu memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 9 April 2022. Data mutu, potensi, proses produksi zat aktif, produk jadi, dan stabilitas juga telah sesuai dengan kebijakan BPOM.

Honesti menjelaskan, berdasarkan Undang-undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, penyertifikasian kehalalan sebuah produk bertujuan untuk memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kepastian atas ketersediaan produk halal bagi masyarakat. Sertifikasi halal ini juga yang menjadi salah satu keunggulan IndoVac di pasar global setelah mendapatkan Emergency Use Listing (EUL) dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Tak hanya mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM pada 29 September 2022, Bio Farma sedang mendaftarkan EUL ke WHO agar dapat memenuhi permintaan dari luar negeri. "Tentunya sertifikat halal menjadi nilai tambah, khususnya untuk pasar negara-negara muslim," kata Honesti.

Lebih jauh, Honesti memaparkan bahwa Vaksin IndoVac telah melui uji klinis tahap 1, 2, dan 3 sesuai dengan standar BPOM, dengan hasil seperti efikasi (khasiat), keamanan, dan imunogenitas yang baik. Keamanan IndoVac dapat terlihat dari hasil uji klinis dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang bersifat ringan, berupa nyeri lokal di sekitar area suntik dengan tidak ada kejadian berintensitas berat.

Vaksin IndoVac, kata Honesti, juga terbukti mampu meningkatkan titer antibodi, sehingga dapat mengurangi risiko seseorang untuk terinfeksi Covid-19. “EUA telah dirilis oleh BPOM, selanjutnya kami siap untuk memproduksi IndoVac untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi masyarakat Indonesia."

Dengan kesiapan hal-hal tersebut, Honesti yakin vaksin IndoVac dapat segera diekspor. Ekspor tahap awal dilakukan dengan mendonasikan vaksin IndoVac ke sejumlah negara berpenghasilan menengah ke bawah, salah satunya Afrika. Berikutnya, akan digunakan skema donasi melalui kerjasama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility.

ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus