Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Viral Buang Sayur di Malang, Kementan: Bukan Karena Harga Anjlok

Kementan menanggapi video pedagang yang membuang maupun membagikan sayur gratis di Malang, Jawa Timur yang belakangan berkembang viral.

17 Mei 2020 | 14.25 WIB

Petani Desa Kedungrejo, membagikan sayuran hasil panen secara gratis pada warga yang melintas setelah harga sayur anjlok di Malang, Jawa Timur. Istimewa
Perbesar
Petani Desa Kedungrejo, membagikan sayuran hasil panen secara gratis pada warga yang melintas setelah harga sayur anjlok di Malang, Jawa Timur. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian atau Kementan menanggapi video pedagang yang membuang maupun membagikan sayur gratis di Malang, Jawa Timur yang belakangan berkembang viral. Kementan memastikan pembagian sayur gratis itu bukan karena harga komoditas itu anjlok akibat akibat panen yang melimpah.

Kementan menyebut aksi tersebut dilakukan lantaran akan diterapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Malang pada Ahad, 17 Mei 2020. "Jadi itu buang sayur karena pasarnya itu tutup di sana (Jawa Timur). Jadi mereka nggak bisa jual sayurannya, jadi terpaksa sayur mereka dibuang-buang," ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto, dalam keterangan tertulis, Ahad, 17 Mei 2020.

Belakangan viral aksi para pedagang desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang membuang produk sayuran yang semestinya dijual. Bukan hanya membuang, sebagian sayuran dibagikan gratis kepada pengguna jalan yang melintas. Aksi itu dilakukan lantaran sayuran tidak laku.

Prihasto mengatakan bahwa dampak dari PSBB salah satunya memang berkurangnya permintaan bahan pangan hasil petani karna banyak restoran atau usaha kuliner lainnya ditutup sementara. Namun, ia memastikan saat ini persoalan tersebut sudah selesai.

"Kendala ini sudah diselesaikan, kami sudah selesaikan itu. Jadi sekali lagi, itu karena pasarnya tutup karena lagi lockdown," ujar dia. Prihasto pun berharap pandemi segera berlalu agar aktivitas bisa berjalan normal kembali.

Sebelumnya, Dalam video tersebut, tampak seorang pedagang berhelm biru dan berbaju hitam ikut membuang sayur sawi ke sungai. Selain itu, tampak pedagang lainnya berbaju ungu dan oranye serta bertopi cokelat ikut aksi buang sayur sawi ke sungai tersebut.

"Wis entek duwik e golek maneh, ajur-ajur. Rombonge sisan. Wis gak onok maneh, (sudah habis uangnya cari lagi, hancur-hancur, rombongnya juga, sudah tak ada lagi)" ucap salah seorang petani dalam video yang beredar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus