Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

Viral video memperlihatkan ratusan calon pekerja diukur dan di tes tinggi badan secara langsung.

17 Mei 2024 | 19.11 WIB

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Perbesar
Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tinggi badan kerap menjadi salah satu syarat calon pekerja dalam melamar pekerjaan. Namun, akhir-akhir ini syarat tersebut menjadi perbincangan karena dianggap tidak relevan dengan dunia kerja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Terbaru, sebuah video yang memperlihatkan aksi pengukuran tinggi badan di sebuah wawancara langsung atau walk in interview menjadi sorotan di media sosial Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebuah akun TikTok dengan nama @itskakwil mengunggah video ketika ratusan calon pekerja diukur dan di tes tinggi badan secara langsung satu per satu. Dalam video unggahan yang berdurasi 27 detik itu, terlihat ratusan orang berkumpul dalam sebuah pendopo besar.

Diketahui, tes tinggi badan bagi pelamar kerja tersebut dilakukan di Batam dengan syarat minimal tinggi badan 155 sentimeter.

“POV : kalau kerja di Batam minimal 155 deck,” tulis keterangan pada video yang diunggah akun @itskakwil. Hingga Jumat, 17 Mei 2024, video tersebut telah ditonton lebih dari 900 ribu tayangan dengan lebih dari 30 ribu suka.

Dalam unggahan tersebut, terlihat di salah satu sisi pendopo orang-orang sedang mengantre untuk diukur tinggi badannya satu per satu. Mereka harus melalui sebuah palang besi yang ukurannya sudah ditentukan.

Di depan mereka, terdapat seorang wanita yang bertugas untuk mengukur tinggi badan dan menentukan apakah calon pekerja lolos atau tidak melewati tes tersebut. Wanita itu ditemani oleh dua orang petugas pengamanan yang membantu mengatur antrean.

Bagi orang yang tinggi badannya melebihi palang besi tersebut, dapat melanjutkan proses lamaran pekerjaannya. Sementara itu, orang-orang yang tinggi badannya di bawah ketentuan dipersilahkan kembali dan tidak bisa melanjutkan proses lamaran kerjanya.

Video tersebut pun menuai sorotan dan menjadi perbincangan warganet di media sosial. Berbagai reaksi diberikan netizen mengenai syarat tinggi badan untuk calon pekerja yang dipermasalahkan dalam video itu.

Beberapa orang menyayangkan adanya persyaratan tersebut. Menurut mereka, salah satu syarat untuk bekerja adalah kemampuan dan keinginan untuk bekerja. Hal ini dikarenakan setiap orang membutuhkan pekerjaan, berapapun tinggi badannya.

“Di dunia kerja yang dibutuhin tenaga dan skill bukan adu tinggi badan. Yang penting bisa kerja gak peduli tingginya berapa karena percuma juga tinggi kalau gak ada niat kerja,” tulis komentar seorang warganet dengan nama akun @welderba******.

“Dikira orang pendek nggak butuh makan apa yak,” kata @elisabe******.

“Ga ada orang yang milih terlahir jadi orang pendek,” ucap @bali_kris********.

“Gua yang nangis ngeliat kakak yang gak nyampe langsung mundur padahal dalam kepala semoga dapat kerjaan supaya bisa membantu perekonomian keluarga,” ujar @muez*****.

“Mau masuk kerja pabrik aja susah minta ampun,” tulis @bunga******.

Sementara itu, warganet lain menjelaskan bahwa pengukuran tinggi badan minimal tersebut umumnya dilakukan untuk orang yang akan bekerja di pabrik. Ukuran tinggi badan seseorang menjadi penting karena akan menggunakan mesin yang tinggi untuk melakukan pengecekan barang.

“Kebetulan aku mantan NOK, kalau dia ditempatkan bagian screening harus yang tinggi. Soalnya nanti dia gak nyampe pake lecanya buat ngecek barangnya,” komentar warganet @zhra****.

“Kalau di pabrik mungkin wajar ya, soalnya material pasti di taro di atas kita biar lebih mudah ambil kalau lagi running,” ucap @ny.xto******.

“Masih banyak juga PT yang tidak mempermasalahkan tinggi kok. Beberapa PT minta tinggi 155 ya karena mesinnya mengharuskan orang yang tinggi. Karena emang mesinnya tinggi-tinggi gitu,” kata @crisdem********.

“PT milih orang tinggi karena nyesuaiin sama meja line kak rata-rata orang line kerja hojot dan mejanya aja tinggi 158 udah aman sesuai SOP,” ujar @slige****.

RADEN PUTRI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus