Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Warteg Berpeluang Ikut Program Makan Siang Gratis, Kowantara: Momentum Meningkatkan Kualitas Menu

Kowantara menyatakan keterlibatan warteg dalam program makan siang gratis berpotensi mengerek pendapatan.

14 Mei 2024 | 09.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warteg di sejumlah pasar Ciputat tetap buka sejak siang hari dengan menutup jendelanya dengan hordeng, di Tanggerang Selatan, Kamis, 23 Maret 2023. Pemkot dan MUI Tangsel telah menyepakati adanya peraturan baru buka restoran atau warteg pukul 12 siang, selama bulan suci Ramadan. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.'

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani berharap warung Tegal atau warteg ikut kecipratan program makan siang dan susu gratis yang digagas presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Jika terealisasi, Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni  mengatakan hal itu bisa menjadi momentum warteg meningkatkan kualitas menu makanan agar lebih sehat dan bergizi. "Karena warteg akan dituntut memperbaiki kualitas makanan mereka sendiri," kata Mukroni kepada Tempo, Senin, 13 Mei 2024.

Hanya saja, Mukroni mengatakan kualitas makanan sehat itu akan disesuaikan dengan anggarannya. "Kalau harganya Rp 15 ribu, mungkin kandungan gizinya belum cukup," ujarnya.

Mukroni menuturkan keterlibatan warteg dalam program makan siang gratis berpotensi mengerek pendapatan. Namun, ada sejumlah tantangan yang harus diatasi. Pertama, penyesuaian operasional untuk mengakomodasi lonjakan pendapatan yang mungkin terjadi akibat program makan siang gratis. 

"Mungkin warteg-warteg perlu menambah stok bahan makanan, menambah staf, atau memperpanjang jam operasional," tuturnya.

Warteg, Mukroni melanjutkan, juga perlu memperhitungkan implikasi keuangan dari program makan siang gratis. Warteg perlu memastikan biaya-biaya untuk penyediaan makanan gratis agar tidak melebihi manfaat yang mereka terima dari peningkatan pendapatan. "Warteg juga harus menghitung bagaimana cara pembayarannya," ujar Mukroni.

Tantangan lainnnya adalah soal penyediaan logistik. Ia pun mengatakan perlunya kepastian sistem yang baik untuk menyediakan dan menyajikan makanan dalam jumlah besar.

Ia berujar tantangan-tantangan itu harus diperhatikan agar tidak membuat warteg keteteran ketika program makan siang gratis sudah berjalan.

Sebelumnya, ihwal harapan agar warteg kecipratan program makan siang gratis Prabowo-Gibran, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani  menilai mampu menyajikan makanan secara cepat, bergizi, dan harganya terjangkau. Bahkan, ia berujar, warteg diminati kalangan menengah, atas, hingga bawah di Jakarta.

"Hampir tidak ada satu pun orang Jakarta yang terlwati untuk tida makan di tempat warung Tegal. Semua orang Jakarta, yang gedongan, yang biasa, semuanya, mesti hampir semuanya pernah makan di warung Tegal," kata Muzani, Minggu, 12 Mei 2024, dikutip dari Antara. "Jasa warung Tegal adalah memberi makan murah kepada masyarakat Jakarta."

RIRI RAHAYU | ANTARA

Pilihan Editor: Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus