Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan Indonesia belakangan ini mulai menempatkan Jepang dalam daftar tujuan wisata favorit di Asia. Negeri matahari terbit itu masuk dalam prioritas selain Hongkong dan Singapura.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal tersebut diungkapkan Bernadus Sumartok, Marketing and Partnership Klook Indonesia, sebuah platform layanan pemesanan destinasi wisata. Menurut dia orang Indonesia yang ke Jepang meningkat 100 persen dari tahun 2016 ke 2017. “Antusiasme wisatawan ini disebabkan beberapa faktor,” kata dia di Senayan City, Jakarta, pada Kamis 31 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Bernadus mengungkap 4 alasan berikut ini yang mendorong peningkatan angka kunjungan turis Indonesia ke Jepang.
- Bebas visa bagi pemilik e-paspor
Sejak 1 Desember 2014, Jepang telah memberlakukan bebas visa bagi pemilik e-paspor di Indonesia. Kemudahaan ini menjadi salah satu alasan banyaknya pelancong Indonesia dolan datang ke Jepang.
Bebas visa ditujukan kepada mereka yang melakukan kunjungan singkat, sepreti wisata dan bisnis, dengan durasi tinggal maksimal 15 hari. Bagi orang Indonesia yang mau berlibur durasi tersebut sangat cocok. Lebih dari 15 hari, wisatawan perlu mengajukan visa.
- Japan Rail Pass (JR Pass)
Bagi wisatawan Indonesia, Jepang terkenal dengan biaya hidup yang mahal terutama jika singgah di Tokyo. Mulai dari penginapan, makanan, hingga transportasi semua mahal.“Saya pernah naik Shinkansen dari Tokyo ke Kyoto habis R[ 1,5 juta,” kata Bernadus. Padahal saat di Jepang wisatawan juga ingin berkunjung ke kota-kota lainnya.
Dengan adanya Japan Rail Pass atau JR Pass, ongkos angkutan bisa diangkas jauh lebih murah. Ada beberapa paket yang ditawarkan, seperti paket transportasi tanpa batas selama 7 hari dengan harga Rp 3,6 juta.
- Atraksi menarik
Universal Studio Osaka dan Disneyland menjadi atraksi favorit di Jepang. Apalagi atraksi tersebut sangat cocok untuk liburan keluarga atau grup yang juga menjadi tren liburan orang Indonesia. Meski tengah berkembang tren solo traveling, liburan beramai-ramai masih digemari orang Indonesia.
- Aplikasi pendukung di ponsel pintar
Mengunjungi negara yang penduduknya jarang berbahasa Inggris bisa menyulitkan wisatawan, terutawa mereka yang tidak menggunakan tour guide. Para pelancong, misalnya, kerap kesulitan dengan menu makanan di restoran yang tidak menyediakan dalam bahasa Inggris.
Aplikasi di ponsel pintar, seperti Klook dapat membantu wisatawan Indonesia dengan memberikan berbagai informasi seperti deskripsi dan tujuan wisata. Mengingat pentingnya makanan halal bagi orang Indonesia, aplikasi tersebut juga memberikan informasi menu makanan dan minuman halal yang tersedia di Jepang.
Seorang travel blogger, Ashari Yudha mengaku dengan aplikasi Klook membuatnya tidak perlu repot-repot mengantri di berbagai wahana permainan. “Waktu ke Jepang, saya ke Universal Studio dan itu saya bisa skip the line antrian yang sebegitu panjangnya, kalau antri bisa dua jam, padahal permainannya cuma lima menit” ungkap Yudha.
INSAN QURANI